28 Des 2015

RAPORT

بسم الله الرحمن الرحيم..

"Nak, kamu selalu JUARA SATU di hati kami.."

📝〰〰〰〰〰〰〰〰🌥☀️
Ujian semester 1 telah usai.
Musim liburan tiba..
Alhamdulillah....

=========
📊RAPORT
=========
🎒Anak-anak atau bahkan orang tua berantusias menunggu hasil belajar selama kurang lebih enam bulan.
Menanti "raport"
Apapun namanya. Itu adalah sebuah apresiasi.
Sebuah buku yang berisi penilaian kemajuan hasil belajar diri.

Maa syaa Allah.
Sudah menerima raport?
Bagaimana hasilnya?

👍Apapun hasilnya..
Tersenyumlah, bersyukurlah, peluklah dia..
Meski tidak juara kelas?
Iya, meskipun dia tak menjadi sang juara.
Meski ada nilai merah atau nilai dibawah standart?
Iya, meskipun demikian.
Meskipun dan meskipun...

TETAP bersyukurlah, lalu PELUKlah dia..
Dia.
Anak kita.

Besarkan dulu hatinya,
Biarkan dia merasakan bahwa Antum sangat menyayanginya:
"Kamu.. TETAP JUARA SATU di HATI ummi.."
"Kamu.. TETAP yang terBAIK di HATI Abi.."

Lalu:
"Kakak, setelah  ini harus lebih rajin belajar lagi ya..."
"Abi dan ummi ingin.. kakak mendapatkan nilai yang bagus semester depan. Kakak harus berjuang, berlomba dengan teman yang lain dalam kebaikan.. Si Fulan menjadi juara kelas, insyaa Allah karena dia rajin belajar, semangat, dan nurut sama Abah dan Ummahnya.. Kakak insyaa Allah juga bisa.."

👍Dan semisal kalimat² yang MEMOTIVASI
❌bukan MERENDAHKAN, apalagi yang MENJATUHKAN MENTAL:
"Kok nilainya ada yang jelek Kak?"
"Kakak malas sih, kerjaannya main terus, lihat tuh nilai raportnya jadi jelek!
"Malu Abi punya anak kayak kamu!"
" Bodoh kamu ini, masak Fulan aja bisa kamu nggak bisa, lihat si Fulan nilainya bagus²"
❗️⚠️Jangan, jangan gunakan kalimat² semacam ini.
Karena bisa MELUKAI hatinya...

Sekali lagi, MOTIVASIlah dengan kata² bijak yang membesarkan hatinya..

===========
SANG JUARA
===========
🚁Atau putra-putri Antum menjadi SANG JUARA?
Bersyukurlah...
Ingatlah, kecerdasan itu pemberian Allah.
Tidak sepantasnya -bahkan tidak sebiji sawipun-  kita bangga : UJUB atas anak² kita.
"Anaknya siapa? Anakku, ya pasti pinter dong"
TIDAK DEMIKIAN.
Wallahi, apa yang ada pada diri Antum dan putra-putri Antum, itu pemberian Allah, anugerah dari Allah..
Maka, mari bersyukur..

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (Qs. An Nahl: 53)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيد
ٌ“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
(Qs. Ibrahim: 7).

Semakin bersyukur..
Akan semakin Allah tambah nikmat kita.
Apapun hasil raport semester ini, TETAP BERSYUKUR.

〰🌥Bila ada kekurangan ..
Maka itu CAMBUK untuk kita semakin BERSEMANGAT mentarbiyah anak² kita,
Guru terbaiknya adalah ANTUM.
Maka mari menjadi GURU TERBAIK mereka..

"Ana udah usaha maksimal tapi kok gini ya hasilnya?"
Instropeksi
Benar sudah maksimal?
Semaksimal apa?
Apa kalau menjelang akan ujian saja kita fokus mengajari anak² kita? Atau sudah tiap hari?
PROSES. Itulah yang terpenting.
JANGAN lah kita maunya serba INSTAN.
Karena sungguh, itu MUSTAHIL.
Ilmu diperoleh dengan proses kepayahan...
Dan kepayahan itulah.. yang akan menjadi catatan amal kebaikan Antum.
Payah dalam mendidik anak²....
INI IBADAH.
Maka, sekali lagi...
Jangan terlalu kecewa dan jangan terlalu berbahagia dengan hasil raport.
Mari kita terus perbaiki proses tarbiyah anak² kita...

Terakhir,marilah kita mengingat,
=========================
Jadilah
ANAK YANG SHALIH Nak
=========================

🏡Wahai Abaa wa Ummaahat..
RAPORT bukan segalanya.
Yang terpenting adalah tarbiyah disetiap waktu yang kita lewati
RAPORT juga bukan tujuan akhir kita.
Tapi ANAK YANG SHALIH...
Itulah cita² tertinggi kita..
Berharap, berdo'a pada Allah agar mereka menjadi hamba-hamba Allah yang Shalih & Shalihah..
Yang puncaknya,
Kita ingin dipertemukan kembali dengan mereka
Berkumpul kembali,
Tak sebatas di bumi ini,
Tapi di Jannah-Nya..nanti..

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ ال
صَّالِحِين
َ“Robbi hablii minash shoolihiin”
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”.
(QS. Ash Shaffaat: 100)

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’”
[Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa](QS. Ali Imron: 38).

Selamat & semangat mentarbiyah..
🏡@rumahbelajar

Channel telegram KHUSUS IKHWAN:
📡https://bit.ly/rumah-belajar

Channel telegram KHUSUS AKHWAT:
🌹https://bit.ly/rumahbelajar2

WASHOYAL ABAAI LIL ABNAAI

💎🌐💿💎🌐💿💎🌐💿💎

        ﹏TERJEMAHAN KITAB﹏

WASHOYAL ABAAI LIL ABNAAI

    ◎Pertemuan ke 19◎

📑PELAJARAN KE :11

📖TENTANG ADAB BERIBADAH DAN ADAB TERHADAP MASJID-MASJID📖

💎Duhai anakku....

☝🏼Berhati-hatilah dari melalaikan dalam beribadah kepada Rabb mu, karena Allah Ta'ala berfirman didalam kitab-Nya yang mulia:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

~Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada-Ku.

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ

~Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

~Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

<Qs. Adzdzariat:56-58>

💎Duhai anakku...

√ Bersemangatlah untuk menunaikan shalat yang diwajibkan pada waktunya dengan berjamaah.

√ Dan jika telah dekat waktu shalat, maka bersegeralah untuk berwudhu, dan jangan berebutan dengan seorang pun dijalan, dan jangan boros dalam menggunakan air.

√ Apabila telah masuk waktu shalat, dan muadzin telah mengumandangkan adzan, maka berdirilah menghadap kiblat dan kerjakanlah shalat sunnah qabliyah, dan duduklah dengan tenang. hingga ketika telah didirikan shalat, maka shalatlah berjamaah dengan penuh khusyu dan ketundukan.

√ Dan ketahuilah, bahwa ketika engkau sedang shalat, maka engkau sedang menghadap kepada Rabb mu, dan engkau sedang berdiri dihadapan-Nya.

💬Diriwayatkan oleh Al hakim dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda :

إن احدكم إذا قام يصلى إنما يناجى ربه، فلينظر كيف يناجى.

"Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian berdiri melaksanakan shalat, maka sesungguhnya dia  sedang bermunajat kepada Rabb nya, maka perhatikanlah, bagaimana kalian bermunajat."

√ Dan jauhilah berbagai godaan syethan,jauhilah dari tertawa dihadapan Robbmu  dan jauhilah dari berbagai hal yang menyibukkan hati tanpa bermunajat pada Arrahman.

🔄Bersambung InsyaaAllah...

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

🌐https://bit.ly/groupBILAAD

📮http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

       🎀📃WA BILAAD📃🎀
         √Tarbiyatul Aulaad√

23 Des 2015

WASHOYAL ABAAI LIL ABNAA

📕🌺🌸📕🌺🌸📕🌺🌸

⇨TERJEMAHAN KITAB⇦

~WASHOYAL ABAAI LIL ABNAA~

     →Pertemuan ke 18←

🎢Duhai anakku...

◎🌺Jauhilah sifat kekikiran, dan Jauhilah sifat rakus.

◎🌺Maka jika engkau duduk, dan didekatmu ada seseorang, baik engkau mengenalnya atau tidak mengenalnya, maka ajaklah dia untuk makan bersamamu, dan jika tersisa dari makanan tersebut, maka bersedekahlah dengannya kepada orang yang membutuhkan, dan jangan engkau menganggap sedikit sesuatu yang engkau sedekahkan dengannya, karena sesungguhnya yang sedikit dari sedekah itu memberi pengaruh yg dibutuhkan oleh orang yang miskin.

◎🌺Dan jika engkau bersedekah kepada orang miskin, maka jangan engkau merendahkannya dan jangan kamu mengikuti sedekahmu itu dengan perbuatan yang menyakiti orang yang engkau bersedekah padanya,
قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)
{Qs. Albaqarah 263}

◎🌺Dan berusahalah untuk menyembunyikan sedekahmu dari pandangan manusia, karena sedekah yang tersembunyi itu, menghilangkan kemurkaan Allah ta'ala.
📝Dari Muawiyah bin haydah dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرب تبارك و تعالى.
Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi itu, menghilangkan kemurkaan Allah tabaraka wata'ala.

{Riwayat Aththabrani didalam al mu'jamul kabir.}

🎢Duhai anakku...

◎🌸Berhati-hatilah dari makan dan minum dari peralatan makan yang kotor, Karena peralatan makan yang kotor akan menimbulkan pada dirimu penyakit, yang tidak bermanfaat untukmu obat dokter atau pengobatan dari para ahli.

◎🌸Dan jangan engkau meminum air kecuali yang bersih dari kotoran,

◎🌸dan jika engkau hendak minum, maka bacalah basmalah sebelum meminumnya.

◎🌸Dan jangan pula engkau minum dengan sekali teguk tanpa jeda, akan tetapi minumlah dengan perlahan, sedikit demi sedikit, dan tenanglah ketika engkau  minum dan jadikan tiga kali tegukan, dengan memisahkan dari satu bagian ke bagian lain dengan membaca basmalah.

◎🌸Dan jika engkau selesai makan dan minum, maka pujilah Allah yang telah memberimu makan dan minum, dan bersyukurlah atas NikmatNya yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dan Allah lah yang senantiasa memberikan hidayah dan petunjuk padamu.

📚PELAJARAN KE :11
TENTANG ADAB BERIBADAH DAN ADAB TERHADAP MASJID-MASJID.
ِ
🔄Bersambung InsyaAllah....

       🚁⛅WA BILAAD🚁⛅
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📡 http://bit.ly/groupBILAAD

NASEHAT

📢❌🔥🌷 NASEHAT UNTUK ORANG TUA YANG MEREMEHKAN PENDIDIKAN ANAK-ANAKNYA

✒📂 Fadhilatusy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah

📬 Pertanyaan: Kami mengharap sepatah kata dari fadhilatusy syaikh teruntuk sebagian ayah dan ibu yang masih meremehkan pendidikan anak-anak mereka, terkhusus hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan ibadah seperti shalat, puasa, dan  selainnya. Kami melihat mereka bermudah-mudahan dalam perkara tersebut. Kami menginginkan sepatah kata dari syaikh yang mulia tentang keadaan ini?

🔓 Jawaban:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وصَلىَّ اللهُ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وأصَحْابِهِ أَجْمَعِينَ . أما بعد،

☝🏻 Sesungguhnya anak-anak, selama mereka masih kecil, maka mereka berada di bawah tanggungjawab kedua orang tuanya. Mereka yang akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala untuk mendidiknya di atas kebaikan dan adab yang baik.

🔊... Nabi shallallahu ‘alaihi was saladan bersabda:

« مُرُوا أَبْنَاءَكُمْ بِالصَّلَاةِ لِسَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِينَ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ»

” Perintahkanlah anak-anak kalian menunaikan shalat ketika berusia tujuh tahun. Pukullah mereka  pada usia sepuluh tahun ketika tidak mau mengerjakan shalat dan pisahkanlah tempat tidur mereka”.

🔘 Pendidikan memiliki peranan yang agung dalam tumbuh kembang anak-anak. Apabila dibiasakan dengan kebaikan bersamaan dengan fitrahnya, niscaya akan tetap terjaga di atas fitrahnya yang lurus. Ia akan berkembang, tumbuh besar, dan terbiasa di atas kebaikan karena telah dididik dengannya.

💧 Seorang penyair mengatakan:

” Pertumbuhan para pemuda di antara kami berkembang di atas apa yang telah dibiasakan oleh kedua orang tuanya. Oleh karena itu apabila seorang anak mendapatkan pengaruh pendidikan yang baik, ia akan menyeru mendo’akan kedua orang tuanya:

(وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً).

“Dan katakanlah: Wahai Rabb-ku, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka mendidikku semasa aku masih kecil.”

💥❌ Melalaikan dan meninggalkan (mendidik) anak-anak, ini merupakan tanggung jawab dari kedua orang tua, keduanya akan dimintai pertanggungjawabannya.

🔊... Nabi shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤول عَنْ رَعِيَّتِهِ»

” Setiap dari kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya.”

💡 Anak-anak adalah rakyat yang berada dalam tanggungjawab kedua orang tuanya selama dia masih kecil. Dan orang yang mengatakan apabila mereka telah besar, telah dewasa, dan telah berakal, maka ini adalah ucapan yang salah. Apabila ia sudah dewasa, namun tidak dididik, maka ia akan tumbuh dewasa di atas sikap bermudah-mudahan dan tidak peduli terhadap urusan agamanya. Jadi, kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya merupakan kewajiban yang besar dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

📚 Sumber: Channel Telegram Asy Syaikh Fauzan

💻 FSI || http://forumsalafy.net/nasehat-untuk-orang-tua-yang-meremehkan-pendidikan-anak-anaknya/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Repost

📱bit.ly/akhawaatfillahpurwokerto
📡bit.ly/groupBILAAD

CATATAN UMMI ke 13

📈💦📈💦📈💦📈💦📈💦📈💦📈
〰〰〰CATATAN UMMI〰〰〰

🌰Sepetik Hikmah dan Renungan Diri🍒

-------------######--------------

〰✒Sedang mencoba belajar menelaah jadi mohon koreksi antunna, tentang bagaimana salafiyyin memberi bimbingan dalam menangani anak remaja di era sekarang, anak seorang ahlus sunnah. Yang sudah pernah bermasalah sejak di bangku pesantren.

🚜Banin, Usianya 19 tahun.
Tapi kondisinya sekarang sudah terlampau sangat berani menentang ibunya.

♨Bukan hanya secara Kata-kata namun sudah sampai kepada kepada kekerasan fisik, seperti menendang saat ibunya tiduran atau membungkan mulut sang ibu saat menasehatinya untuk tidak sering keluar malam bahkan smpai menjelang shubuh. Yang akibatnya, jamaah jadi keteteran.

🔰Sedang Mencari solusi selain meminta sang ayah untuk pulang ke rumah. Karena ayahnya sudah terikat kontrak, yang jika terpaksa pulang diminta ganti rugi yang lumayan besar. Belum ada pengganti pekerjaan lain di indonesia.

🏮Sudah berusaha dinasehati nenek dan pihak keluarga yang lain tapi jawabannya hanya mengiyakan saja, Sedangkan faktanya berbeda. Seolah nasehat berlalu begitu saja.

💦Sang ibu yg wanita dan lemah sering kalahnya dengan anak ini. Dia merasa kuat secara fisik. Sedikitpun tidak pernah merasa punya salah dan dosa. Apalagi terbesit untuk meminta maaf.

💥Anak inipun kabarnya sudah terfitnah syahwat (pacaran) dan bermain facebook. Karena belum disibukkan waktu luangnya, acap kali sering keluar rumah semau dia dengan berbagai alasan seperti; mencari pekerjaan, nonton bola, dan sebagainya tanpa mau berusaha fokus memanfaatkan waktu untuk menggali skill dan maksimal dalam berbakti. Keinginan merantau semakin menggebu-gebu terutama jika setiap konflik dengan ibunya seperti masalah uang saku, motor, pulsa dll..

✂Ayahnya sudah pernah mau menyita fasilitas komunikasi, akses internet dan sebagainya dari si anak. Tapi yang ada semakin meruncing konflik ayah dan anaknya. Sehingga Semakin membuat ibu ini berlipat sedihnya.

💦Sang ibu saat ini sudah sangat kewalahan, bahkan bisa dikhawatirkan drop berat jiwanya karena putus asa. Ibu sudah berusaha bersabar dan mendoakan tapi sepertinya keadaan tidak semakin lebih baik. Seringkali jiwanya tertekan karena beban pikiran/perasan bahkan menangis. Allohumustaan💦

---------------######--------------

➖➖➖🔘➖➖➖

*(NASEHAT PRIBADI)**

📌Pertama,

Mari kita mulai berusaha mendahulukan sebuah amanah. Apalagi amanah tersebut datangnya dari Alloh ta'ala.
Bukankah anak adalah harta paling berharga yang kita miliki❓
💍Jika keduanya sama- sama wajib, manakah yg paling mendesak untuk ditangani secara langsung oleh tangan kita. Karena hakikatnya orang lain sekalipun takkan mampu membantu banyak dengan maksimal apa yg diluar jangkauannya.

🌻Yakinlah bahwasannya Alloh tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yg juga berusaha untuk tidak menyia-nyiakan amanah yang diberikanNya pada kita.

📌Kedua,

Terus berusaha untuk segera memperbaiki kualitas hubungan kita dengan Alloh. Karena Alloh maha mengetahui kadar kemampuan para hambaNya dan tidak akan menguji diluar kemampuannya sekalipun masuk kategori ujian yang berat.
Tidak ada manusia yang bisa menolong, hanya Allah yang Maha Kuasa yg mampu menolong.

🌸Yakin bahwa pertolonganNya akan datang jika kita terus mengadu kepadaNya, memohon jalan keluar dan  bergegas untuk bertaubat nasuha kepada Alloh.

💧Kita menangis dan meminta tolong hanya kpd Allah dengan memperbaiki ibadah kita kepada Allah, banyak istighfar dan taubat kepada Allah dari segala dosa, shalat tahajud setiap malam, mengangkat tangan mintakan hidayah untuk anak kita, karena doa ibu mustajab untuk anak-anaknya.
Memperbanyak puasa sunnah karena doa orang yang berpuasa, makbul. Kemudian hendaknya bersabar menunggu doanya dikabulkan. Insyaa Allahu ta'ala.

ربّ اجعلنى مقيم الصّلاة و من ذرّيتى ربّنا وتقبل دعاء

ربّ هبلى من الصّالحين

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ

اعيذك بكلمة الله التآمة من كل الشيطان و هامّة ومن كل عين لآمّة

📌Ketiga,

Dengan kita meningkatkan ilmu dan meminta bimbingan kpd orang yang berilmu insyaAlloh akan mendapat banyak pencerahan.

✅ Mari berikan teladan jika kita adalah orangtua yg bersemangat mengkaji ilmu. Sehingga insyaAlloh anak akan pula mencontoh kita. Dan darinya diharapkan membaik pula akhlaknya. Kitapun akan dijauhkan dari sikap mudah dalam menyalahkan salah satu pihak tanpa adanya sikap objektif dan instropeksi untuk menggali masalah dari keterangan kedua belah pihak.

📌Keempat,
Bersegera untuk memegang tangan anak kita yang sedang galau, memeluknya, mendekat padanya secara fisik dan jangan pula pernah membencinya, jangan terus mengadili anak, tapi maafkan dia dan berusaha menjadi orang tua yang mudah lebih dahulu meminta maaf kepada anak sekalipun kesalahan mutlak dari sang anak.
Seperti, maaf tadi ummi membentakmu terlalu keras.
"MAAFKAN UMMI NAK" yang  terus menyalahkanmu dan jarang menghargaimu yang sebenarnya ingin berusaha membantu kami".

❗Disini poin utama yg ingin ditekankan, agar anak tidak semakin sombong dan diapun mulai belajar untuk mengatakan MAAF seperti umminya.

🌾Biidznillah, jangan pernah sedikitpun terbesit dari diri kita untuk merasa putus asa mencairkan hatinya yang keras, jangan merasa bahwa usaha kita nanti akan sia-sia ketika baru mau memulai ataupun sudah sudah kita mulai untuk menjinakkan anak kita.

💬Terus ajak ngobrol akrab dan rileks dengan anak. Setiap hari jika ada peluang dan kesempatan, manfaatkan. Terus bersikap lunak, lembut dan penuh kasih sayang kepada anak kita. Tanyakan juga apa yg menjadi keinginannya sekarang❓tulus dan terbuka.

📌Kelima.
Sebuah kewajaran, bila suatu saat anak yang tidak terbimbing dan kurang kontrol melakukan sebuah pelampiasan yang intinya "ingin juga merasakan enaknya jadi anak gaul layaknya orang awam yang sudah kepalang basah dicap nakal oleh orang tua sendiri, bukankah aku sudah pernah di pesantren belajar agama yang  membosankan? Toh orangtua sudah sangat membenciku".

⛔Inilah yg dinamakan judge atau Cap buruk yang anak tahu itu keluar dari Kata-kata kita tanpa pernah sekalipun si anak mendengar kita secara langsung maupun Kata-kata mendoakan kebaikan untuknya dg tulus sepenuh hati.
Bukankah ini sebenarnya yang membuatnya akan semakin bertambah parah keadaannya❓

📌Keenam.
Lalu, Mari kita renungi apa yang sekiranya membuat anak itu hanya terlihat baik saat didepan kita orangtuanya namun ternyata justru berani berbuat keburukan dibelakang tanpa sepengetahuan kita.
Renungi pula apa yg membuat kita sebagai ibu diremehkan oleh anak dan diacuhkan nasehat kita yang tulus dari hati❓❗
Artinya, tarbiyah yg kita lakukan belum tertanam dalam jiwa si anak sehingga belum membuahkan hasil yang maksimal.

📌Ketujuh
Terkadang anak mencari pelampiasan lain karena kurangnya belaian kita sebagai ibunya. Sebab bisa jadi seorang anak lelaki sekalipun sudah dewasa masih merindukan sosok ibu yang penuh perhatian yang nyaman diajak curhat.  Sangat menyedihkan bilamana yang terjadi malah sebaliknya.
Bagaimana anak akan terbuka dengan kita jika kita masih saja menutup diri. Sikap Merasa berkuasanya anak di rumah, juga bisa jadi kita juga yang ia jadikan teladan selama ini. Nastaghfirullohal 'adziim..Allohu a'lam

📌Kedelapan, Usaha anak sekecil apapun yang ternyata juga jarang kita hargai. Memang, Tidak ada orang tua manapun yg menuntut anaknya untuk segera bekerja membantu orangtua apalagi masih diusia belajar, namun inilah cara pandang anak yg patut dihargai. Cita-cita dan keinginan seorang anak untuk lebih mandiri walau pikirannya yang tak kunjung dewasa menurut kita.

☝🏼Bukan untuk semakin dijatuhkan, karena sebenarnya dia sudah jatuh harga dirinya. Jatuh mentalnya, seolah skillnya selama inipun tidak bernilai dimata kita.

☝🏼Sekali lagi, Teladan dari kita yang masih belum optimal sehingga yang ada setiap hari hanya berupa sampah emosi.
Wal 'iyaadzubillah.

📌Kesembilan.
Jangan lupa, Terus kita berusaha memperbaiki komunikasi dua arah: 🔄Suami-istri

🔄anak-orangtua dan sebaliknya.

👉🏼Jika masih terdapat kesalahfahaman diantara keduanya berarti memang hubungan komunikasi belum terjalin dengan baik.
Jangan sampai kita sudah merasa puas dan cukup dalam mendidik anak-anak kita, yang mereka juga merupakan buah dari tarbiyah kita selama ini jika kenyataannya masih juga kecolongan.
Qaddarallahu wamaasyaa'a fa'al.

📌Terakhir, Jika memungkinkan bisa dibuat perjanjian beserta saksi - saksi, tanda tanga
n dikertas, jika anak melanggar, hukumannya apa Yang saling disepakati.
Dihajr dan dihukum fisik tanpa melukai jika memang dibutuhkan.

📱Termasuk berani tegas suatu saat untuk sita semua sarana komunikasi, akses internet, dll yg bisa  membuat dia kembali berulah. Disitu sumbernya. Walaupun sebuah keniscayaan yang tak terelakkan di era sekarang.
Bukan tidak mungkin jika anak mencari pelampiasan ke warung internet atau game play station. Pergaulan dunia maya juga dunia nyata yang tidak terbendung. Ini karena anak belum bisa memanfaaatkan untuk kebaikan tapi justru menambah dosa. Sehingga bimbingan orangtualah yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam membentuk pergaulan dan karakter seorang anak kedepannya

Semoga Dimudahkan
                 بارك الله فيكم 🍒

📆LIMO, ١٩ صفر ١٤٣٧ ه
🕒pukul 10.00 WIB
✏catatan ummi 'Abdillaah ash Shuluwy
 

➖➖➖🔘➖➖➖
*Diadopsi dari sebuah kisah nyata yang semoga segera berakhir..

Allohu yahfadzuna wayu'iinuna
**Jazaahumullohu Khoyron atas bimbingan asaatidzah wal ustaadzaat kepada kami walau hanya melalui media yang serba terbatas ini.

🌴Cukup mengingatkan penulis kepada kedua orangtuanya.
Mohon maafkan nanda yaa Abawaiyya💦

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا. آمين

       ﹏ تربية الاولاد﹏

     🎀🚂 WA BILAAD 🚂🎀   

📮http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

📡bit.ly/groupBILAAD

📈💦📈💦📈💦📈💦📈💦

14 Des 2015

MENGAJARKAN KEPADA ANAK AKIDAH SALAFUS SHALIH

📚KAJIAN BUNAYYA📚

📔Dari kitab :

تعليم الابناء عقيدة السلف الصالح في توحيد وصفات واسماء.

⚪ MENGAJARKAN KEPADA ANAK AKIDAH SALAFUS SHALIH.

✒Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Abdurrahman Al Mishri hafizhahullah.
...............

📌ALLAH MAHA ESA, DZAT & SIFATNYA TIADA PUNYA ISTRI DAN TIADA PULA ANAK.

🖇Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al Ikhlas:

📖 "Katakanlah: Allah Maha esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Tiada beranak dan tiada pula diperanakan. Dan tiada pula tandingan yang setara dengan-Nya." (al ikhlas: 1-4).

📖🌷Surat yang mulia ini termasuk surat yang ringkas dalam Al Qur'an, akan tetapi menyamai sepertiga Al Qur'an sebagaimana yang dikabarkan kepada kita oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

📝🔍Kita bisa mengambil banyak ilmu dari surat ini, di antaranya:

🎀1. Allah Maha Esa dzat, rububiyah, uluhiyah, dan asma dan sifat-Nya.

🎀2. Allah memiliki sifat-sifat yang mulia, tidak disamai oleh sifat makhluk-makhluk-Nya.

🌹Allah telah mengabarkan kepada kita tentang sifat-sifat ini dengan makna yang bisa kita pahami dan bisa dicerna oleh akal kita. Akan tetapi Dia tidak mengabarkan kepada kita bagaimana bentuk maupun keadaan sifat tersebut.

🌥Allah menjadikan bentuk dan keadaan sifat tersebut ghaib yang kita tidak diperkenankan untuk bertanya tentangnya dan mencari-cari pengetahuan tentangnya. Sebab, bagaimanapun kita berusaha untuk mengetahui bagaimana bentuk dan keadaannya, kita tidak akan mampu.

👍🏼Oleh sebab itu, wajib bagi kita wahai anak-anak yang bertauhid untuk menghafal firman Allah Ta'ala:

✋🏼ليس كمثله شيء، وهو السميع البصير.

"Tiada sesuatu apapun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha mendegar lagi Maha melihat."

💬Dan untuk tidak hilang ayat ini dari benak kita saat kita membaca ayat-ayat maupun hadits yang berisikan sifat-sifat Allah Ta'ala.

🍃Bersambung insyaa Allah...

✍ Alih Bahasa : Al Ustadz. Abu Hudzaifah Ahmad bin Kadiyat حفظه الله.

Dipublikasikan: Sabtu, 23 Shafar 1437H || 05 Desember 2015.

🌸🍂سالكات منهج السلف🍂🌸

📲 https://telegram.me/Saalikat_ManhajSalaf
__________________
📡 http://telegram.me/groupBILAAD

7 Des 2015

Pertemuan ke 15

◎●◎●◎
Pertemuan ke 15

📚TERJEMAHAN KITAB📚

💎 WASHOYAL ABBAI LIL ABNAAI 💎
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

📖Pelajaran ke sembilan:

💺Tentang adab-adab majelis dan berceramah.

🎯Duhai anakku.

Jika engkau melewati suatu kaum, maka ucapkanlah salam dengan lafadz yang telah ma' ruf yang telah ditetapkan dari Alquran dan Assunnah annabawiyah, yaitu dengan perkataanmu:
(السلام عليكم)

"keselamatan atas kalian"

👋🏼🍃Dan jangan engkau merubah  ucapan ini kepada ucapan yang lain (dari lafadz-lafadz-pent) yang baru.

👋🏼🍃Dan jangan engkau masuk kedalam majelis suatu kaum kecuali setelah diberi izin, karena boleh jadi mereka sedang membicarakan  tentang suatu perkara yang mereka tidak senang jika engkau ikut serta berbicara didalamnya selain mereka saja.

🚧Dan jauhilah dari terlalu semangat ikut campur terhadap urusan manusia , karena sesungguhnya ikut campur itu, menjadikan rasa berat dalam  jiwa meskipun dia orang yang paling berilmu di masanya.

🎯Duhai anakku...

🏡Lihatlah kepada dirimu. Jika engkau berada didalam rumahmu misalnya, engkau sedang mengerjakan suatu pekerjaan yang engkau senang agar tidak ada orang lain yang melihatnya selain engkau, serta merta datang seseorang masuk kerumahmu, bukankah engkau merasakan keberatan dan berharap agar dia segera pergi?

🏮Maka demikian pula keadaanmu jika engkau turut campur tanpa izin dan tidak ada keinginan dari mereka dengan kehadiranmu bersama mereka.

🍃〰〰🍃〰〰🍃〰〰🍃
📝 Ummu Aiman حفظها الله

📩 bersambung insya Allah....
_________________
📝🎨 BILAAD (Tarbiyatul Aulad)
📶 http://telegram.me/groupBILAAD

Keutamaan Memiliki anak Wanita

🎀🌻🎀🌻🎀🌻🎀🌻🎀

👍🏼KEUTAMAAN MEMILIKI ANAK WANITA..

🎪Dimasa jahiliah, kaum wanita adalah kaum yang dihinakan, direndahkan dan tidak memiliki nilai di hadapan mereka.

⛅Setelah datangnya islam, kaum wanita memiliki kedudukan yang mulia, dijaga, dirawat, dan dididik agar menjadi seorang wanita yang salehah, mulia dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.

📢Bergembiralah keluarga yang diberi karunia anak- anak wanita yang salehah!

✒Telah diriwayatkan dari Jabir Bin Abdillah رَضِيَ اللهُ عَنْهَما berkata, bersabda Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم :

" مَنْ كُنَّ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيهِنَّ، وَيَرْحَمُهُنَّ، وَيَكْفُلُهُنَّ، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ الْبَتَّةَ "، قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ: فَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ؟ قَالَ: " وَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ "، قَالَ: فَرَأَى بَعْضُ الْقَوْمِ، أَنْ لَوْ قَالُوا لَهُ وَاحِدَةً، لَقَالَ: " وَاحِدَةً "

☝🏼"Barangsiapa yang memiliki tiga anak wanita, dia mencukupi kebutuhannya, mengasihinya, dan merawatnya, maka wajib baginya surga." Ada yang bertanya: bagaimana jika dua anak wanita?, Beliau menjawab: "meskipun dua." Ada sebagian kaum menyangka, bahwa jika mereka bertanya: jika satu? Niscaya Beliau pun akan menjawabnya: "meskipun satu".

📖(HR.Ahmad, Bukhari dalam Al-adabul mufrad, Abu Ya'la. Disahihkan Al-Albani dalam silsilah ash-shahihah: 1027)

📡Sumber: Telegram Thalab ilmi syar'i.

🚂 WA BILAAD 🚂

📡https://telegram. me/groupBILAAD.

🎀🌻🎀🌻🎀🌻🎀🌻🎀

1 Des 2015

Mereka Datang Ke Mesjid Dengan Anak-Anak Mereka

🍃🌺 FATAAWA 🌺🍃

TARBIYATUL  AULAAD

Fatwa-fatwa Pendidikan Anak

MEREKA DATANG KE MASJID DENGAN ANAK-ANAK MEREKA

Asy-Syaikh bin Baz رحمه الله ditanya :

🔏 Apa pendapat anda tentang orang-orang yang datang ke masjid untuk shalat dengan membawa anak-anak mereka, sedangkan diketahui bahwa anak-anak tidak bisa membaca, dn tidak hafal Al-Qur'an, bahkan tidak hafal surat Al-Fatihah?
Berilah kami fatma, semoga Allah membalas kebaikan untuk anda.

Asy-Syaikh menjawab :

🔓 Apabila memungkinkan anak-anak untuk tetap tinggal di rumah, maka ini bagus, agar anak-anak itu tidak mengganggu orang lain.

Tapi jika tidak mungkin, maka seorang anak juga seorang bapak dianjurkan untuk shalat berjama'ah di masjid, atau untuk mendengar kajian, atau khutbah, maka tidak mengapa mereka membaea anak kecil.

👍 Sebab Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengkhabarkan dalam hadits shahih, bahwa beliau melasanakan shalat dan ingin memanjangkan bacaan, kemudian beliau mendengar suara tangisan bayi, maka akhirnya beliau meringankan bacaan agar tidak memberatkan si ibu.
Maka itu menunjukkan bahwa mereka shalat bersama anak-anak mereka, dan mereka tidak dilarang membawa anak kecil ke masjid.

👉 Begitu pula dalam hadits shahih yang lain, ketika sengaja shalat isya diakhirkan, berkata Umar رضي الله عنه :"Wahai Rasulullah, para wanita dan anak-anak sudah tidur".

Ini menunjukkan bahwa anak-anak kecil biasa ikut hadir shalat berjamaah di masjid.

Kesimpulannya, bahwa anak-anak ikut shalat di masjid bersama ibu atau ayah mereka, adalah perkara yang BOLEH.

Apabila anaknya masih kecil dan tidak ikut shalat, tapi ibunya membawanya ikut ke masjid, karena ibu ingin lebih tenang dengan membawa anaknya, sehingga ibu bisa ikut shalat berjamaah, bisa mendengar khutbah dan faidah di masjid, maka ini BOLEH. (selama anak tidak mengganggu jamaah yang lain) .

👉 Akan tetapi jika anak ada yang mengawasi di rumah, sehingga anak aman tidak ada yang mengganggu, juga anak tidak mengganggu siapapun, maka ini lebih utama dan afdhal.

📝 Diterjemahkan oleh :
Ummu Abdillah Zainab Ali Bahmid عفا الله عنهما

Wa.Tarbiyatul Aulaad
🍃🌺 BILAAD 🌺🍃

27 Nov 2015

Catatan Ummi 12

🌻🌻🌻WA BILAAD🌻🌻🌻

✒ Catatan Ummi - Catatan Ummi

✅Berkaca dari Pendahulu yang Shalih dalam Perhatian Kepada Anak-anaknya.

〽Abdul Aziz bin Marwan rahimahullah pernah mengutus anaknya yang bernama Umar ke Madinah dalam rangka belajar. Ayahnya menulis surat kepada Sholih bin Kaisan agar ia menjaganya.
    
🌴Sholih bin Kaisan mengharuskannya sholat jama’ah. Kemudian pada suatu hari, Umar bin Abdul Aziz terlambat melaksanakan sholat jama’ah. Maka Sholih bin Kaisan bertanya, “Apa yang menghalangimu?!”. Umar menjawab, “Tukang sisirku mengatur rambutku”. Sholih bin Kaisan berkata, “Apakah pengaturan rambutmu menyebabkan engkau lebih mengutamakannya dibandingkan sholat?!”

🍁Kemudian Sholih bin Kaisan pun menulis surat ke orang tua Umar bin Abdul Aziz tentang kejadian tersebut. Akhirnya Abdul Aziz mengirim seorang utusan. Utusan itu tidaklah berbicara dengan Umar sampai ia mencukur rambut Umar.

🌱Kisah diatas ada dalam Siyar A'lamin Nubalaa.  Dalam buku "Manaqib Umar bin Abdul 'Azis karya Ibnul Jauzi" (edisi terjemahan berjudul "Kisah Pemimpin Legendaris Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah") disebutkan bahwa Umar bin Abdul Azis berguru kepada Ubaidullah bin Abdullah, dan yang menyebabkan beliau terlambat shalat adalah sibuk dengan syair.

🍄Kisah diatas memberikan pelajaran penting bagaimana orang tua ketika mengirim anaknya untuk belajar, mereka memastikan adanya pengawasan yang ketat kepada putranya dan terus memantau perkembangan putranya.  Orang tua Umar (Abdul Azis) menerima laporan dari  Sholih bin Kaisan tentang perkembangan dan aktifitas baik atau buruk yang dilakukan anaknya, tidak 'pasrah bongkokan' begitu saja kepada gurunya.  

👍🏽❓Hasilnya?  Kita tahu sendiri, sejarah mencatat dengan tinta emas kisah menakjubkan dari pribadi bernama Umar bin 'Abdul Azis rahimahullah.

💦Orang tua sekarang banyak yang ketika memasukkan anaknya kedalam lembaga pendidikan, mereka tidak tahu  --kalau tidak mau dikatakan tidak peduli-- apa yang sebenarnya dilakukan sang anak. 

❓Apakah mereka (anak-anaknya itu) shalat berjama’ah dengan disiplin? Apakah mereka suka mengganggu teman?  Apakah mereka suka mengambil milik orang lain? Apakah mereka sudah menggunakan adab yang baik ketika meminta dan meminjam?. Apakah mereka rajin belajar?  Apa keluhan-keluhan mereka?  Itu semua banyak yang ‘blank’  (gelap) dikalangan orang tua.  Akibatnya ketika kondisi anaknya sudah parah orang tua baru bertanya:  Kok anakku jadi begini?

☑Lembaga pendidikan baik berupa ma'had ataupun bentuk lainnya sebaiknya memiliki catatan perilaku anak.
☑Catatan perilaku positif anak, catatan perilaku negatif anak, potensi-potensi yang dimiliki anak, prestasi anak baik akademik (kurikulum pendidikan) maupun kegiatan tambahan dll.  

❗Di rumah, orang tua hendaknya juga mengawasi perkembangan perilaku anak, misalnya pengamalan dari ahlak Islami, adab sehari-hari, siapa teman-temannya dll.

🔽Secara lebih rinci, berikut contoh-contoh praktis bentuk perhatian orang tua kepada putra-putrinya:

🔘Bangun pagi, biasakan anak-anak terutama yang usia 7 tahun keatas untuk bangun malam sebelum shubuh.  Banyak orang tua yang bangun malam tapi kurang mendorong anak-anaknya untuk bangun dengan alasan kasihan.

🔘MCK (mandi, cuci, kakus) hendaknya dikontrol apakah mandinya sudah bersih?  Apakah cara menyikat giginya sudah bener?

🔘Pulang sekolah tanyakan ada kejadian apa di sekolah?  Bagaimana teman-teman disekolah?  Bisakah menerima dengan baik pelajaran dari guru/ustadz?  Adakah permasalahan yang dihadapi?  Sebagian orang tua perhatian hanya semata dari raport semesteran saja.

🔘Ketika bermain diluar, arahkan agar berteman dengan anak-anak yang baik dan perhatikan dengan siapa dia berteman.  Ketika di lingkungan ada anak yang buruk, berikan pengertian akibat buruk dari teman yang buruk.  Lebih bagus lagi kalau ada bahan kisah akhir yang buruk dari anak yang jauh dari nilai-nilai Islami, jeleknya anak-anak 'punk' dll.   Sebagian orang tua yang sibuk kurang memperhatikan dengan siapa anaknya bergaul, akhirnya baru tersadar setelah anaknya jauh terbawa oleh teman-temannya.

🔘Ketika shalat Jum'at bagi anak laki-laki, arahkan agar mengisi shaff depan dan awasi agar tidak bersenda gurau di masjid.  Sebagian orang tua khusyu' berdzikir di shaff depan, sementara anaknya dibiarkan ngobrol dan bermain di belakang.  Dan lainnya amat banyak dari bentuk perhatian orang tua kepada anak-anaknya.

💦💦💦Sudah terlalu banyak kejadian anak yang akhirnya futur, bergabung dengan geng (gangster remaja), merokok bareng anak punk, kecanduan game dll yang salah satu sebabnya adalah kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya. 

✅Nah agar kita tidak menyesal di kemudian hari,  mari kita lebih memperhatikan anak-anak kita, sehingga kelak biidznillah mereka akan bisa menjadi penyejuk mata kita, menjadi generasi yang shalih dan shalihah.

✏kiriman dari Ummu Haidar Cilacap anggota BILAAD 7

🌻🌻🌻WA BILAAD🌻🌻🌻

23 Nov 2015

Membuat alat peraga berhitung "puzzle angka"

〰〰✏〰🎨〰✂〰🎯〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
_________________________________

🎨Pelajaran seni
🎀Membuat alat peraga berhitung "Puzzle Angka"🎀

🔳 Bahannya :
📌 Karton kemasan minuman atau karton snack atau karton dari kemasan yang lain yang tebal potong dengan ukuran PxL =23,5x15cm 2 lembar
📌 Gunting, penggaris, pensil, penghapus, lem rajawali/lem kertas, isolasi besar dan kecil, kertas lipat dengan beraneka warna

🎯 Cara membuat :
Antunna dapat mengikuti langkah-langkah sesuai gambar yang ada. Jika ada pertanyaan tafadholly via japri..

💐 Hasil karya ini dapat digunakan sebagai :
✏ Alat peraga untuk berhitung maupun pengenalan terhadap angka
🔳 Permainan puzzle angka

👍🏻 Baarakallahu fiik..
Semoga bermanfaat

🎀مجموعةروضةالأطفال🎀

http://tamananakshalih.blogspot.com/
___________
📮®epost:
🎀Wa.BILAAD 🎀
🌐http ://telegram.me/groupBILAAD

22 Nov 2015

Membentuk Generasi Qur'ani

MEMBENTUK GENERASI QUR'ANI

Berkata Abdullah Bin Isa رَحِمَهُ اللهُ :

«لَا تَزَالُ هَذِهِ الْأُمَّةُ بِخَيْرٍ مَا تَعَلَّمَ وِلْدَانُهَا الْقُرْآنَ»

"Senantiasa umat ini berada dalam kebaikan, selama anak- anak mereka belajar al-qur'an."

(An-Nafaqah 'alal 'iyaal,Ibnu Abid Dun-ya,no:309).

Sumber:
Chanel telegram Thalab ilmi syar'i

Dibagikan kembali oleh:
Bilaad (Tarbiyatul Aulaad)

19 Nov 2015

Memperhatikan pendidikan Anak (1)


******
🔑🌻💎 Faidah Tarbiyah Anak

🔎 MEMPERHATIKAN PENDIDIKAN ANAK ( 1 )

✍ Oleh:
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhohullah

⛰🌅 Para nabi dan rasul yang Allah Ta’ala utus ke muka bumi ini selalu memberi perhatian kepada anak-anaknya. Kisah para nabi atau rasul beserta anak-anak mereka banyak diabadikan di dalam Al-Qur’an. Kisah mereka memberi gambaran, betapa sangat urgen memperhatikan keadaan anak, terlebih masalah pendidikan diniyah (agama).

⛵ Nabi Nuh ‘alaihissalam tetap menasihati anaknya untuk tidak bergaul dengan kelompok masyarakat yang kufur kepada Allah Ta’ala. Saat kondisi sedemikian kritis, Nabi Nuh ‘alaihissalam menyeru anaknya untuk tetap bersamanya menaiki perahu. Kala itu, air bah yang begitu dahsyat akan menenggelamkan manusia-manusia yang kufur kepada Al-Khaliqurrahman, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكَافِرِينَ

“…Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami, dan janganlah kamu berada bersama orang-orang kafir.” (QS. Hud:42)

☝🏻 Nabi Nuh ‘alaihissalam menasihati anaknya untuk berlepas diri dari orang-orang kafir.

📚🗒 Nilai pendidikan yang bisa dipetik dari kisah di atas, sungguh menanamkan semangat al-wala’ wal-bara’ terasa amat penting. Apalagi ditengah kehidupan manusia sekarang yang mengangkat tinggi paham pluralisme sebagai paham yang dijejalkan ke dalam kehidupan kaum muslimin. Melalui paham pluralisme, manusia dihasung untuk membenarkan semua paham agama. Padahal agama yang benar dan diridhai disisi Allah hanyalah Islam.

🍫⏲ Bagaimana mungkin seorang anak akan memiliki kepribadian seorang muslim yang benar, jika apa yang dilihat dalam keseharian adalah perilaku kaum kafir. Bagaimana mungkin kebiasaan-kebiasaan yang islamis akan tertanam pada diri anak, jika orang-orang yang berada disekitarnya adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-NYA.

🍛🍨 Contoh yang sederhana, perilaku makan dan minum dalam Islam telah diatur sedemikian rupa. Islam mengajarkan etika terkait makan dan minum. Seperti, makan-minum hendaknya dengan tangan kanan, membaca bismillah saat memulai makan-minum dan tata aturan makan-minum lainnya. Apa yang akan terjadi pada diri anak manakala dalam kehidupan sehari-hari yang dilihat dan didengar sang anak adalah kebiasaan-kebiasaan yang tak mengajarkan itu semua? Apakah anak akan berperilaku islamis terkait perilaku makan-minumnya?

🙌🏻 Tentu, nilai-nilai islamis itu tak akan bisa diserap sang anak. Bahkan, sang anak akan menyerap nilai-nilai kekufuran manakala dirinya hidup bersama orang-orang kafir. Dia tak mendapat lingkungan yang mendukung bagi tumbuh-kembang kepribadiannya kearah yang diridhai-NYA.

🏡🏘 Maka, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan anak sangat dituntut. Sungguh, sangat membahayakan berinteraksi dengan kaum kafir, manakala tidak memiliki benteng yang kokoh. Karenanya, Islam mengatur sedemikian rupa muamalah dengan kaum kafir. Wallahu ‘a’lam.

💻 Dinukil dari: http://bit.ly/1N9JIwn

● ● ● ● ● ●
📝🎨 Majmu'ah Tarbiyatul Aulad ll https://telegram.me/TarbiyatulAulad

~~~~~~~~~~~~~~~~
®epost: 🌸BILAAD (Tarbiyatul Aulaad)
🌐https ://telegram.me/groupBILAAD

18 Nov 2015

BERMUDAH-MUDAHAN DALAM MENDORONG ANAK UNTUK MENDIRIKAN SHALAT

🍃🌺 Fataawa Tarbiyatul Aulaad

=Fatwa-fatwa tentang pendidikan anak

BERMUDAH-MUDAHAN DALAM MENDORONG ANAK UNTUK MENDIRIKAN SHALAT

Asy-Syaikh bin Baz رحمه الله ditanya :

🔏 Banyak dari para wali - semoga Allah memberi hidayah untuk mereka- tidak  memperhatikan dalam mendidik anak-anak mereka  untuk mendirikan shalat fardhu, kebanakan mereka meremehkan masalah ini, mohon nasehat Asy-Syaikh tentang masalah ini, dan apakah mereka berdosa dalam masalah ini?

Asy-Syaikh menjawab :

🔓Ya, kewajiban bagi semua kaum muslimin untuk memperhatikan masalah shalat dan mendidik anak-anak mereka   untuk mendirikan shalat, kewajiban ini untuk ayah, ibu dan bahkan saudara-saudara mereka, seorang ayah wajib memerintah anaknya untuk shalat, begitu pula seorang ibu, bahkan seorang kakak kepada adiknya, juga seorang paman kepada anak keponakannya, mereka semua harus saling tolong menolong dalam kebajikan dan ketaqwaan, karena Allah berfirman :

وتعاونوا على البر والتقوى

"Dan tolong menolonglah kalian dalam kebajikan dan ketaqwaan".

Juga firman Allah ta'ala :

والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر

"Dan orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin wanita, sebagian mereka menolong sebagian yang lain, mereka memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran".

Allah ta'ala berfirman :

والعصر إن الإنسان لفي خسر.
الا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan saling nasehat menasehati dengan haq dan saling menasehati dengan kesabaran".

☝🏽Maka jika mereka bermudah-mudahan, mereka berdosa, sebagaimana firman Allah :

وأمر أهلك بالصلاة واصطبر عليها

"Dan perintahkan keluargamu untuk shalat dan bersabarlah".

Juga Allah ta'ala berfirman :

ياأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون

"Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka, dimana bahan bakarnya adalah manusia dan batu, di dalamnya ada malaikat yang kuat dan keras, mereka tidak pernah bermaksiat kepada Allah dari apa yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan".

Allah berfirman :

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله

"Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, dimana kalian beramar ma'ruf nahi mungkar, dan kalian beriman kepada Allah".

👍 Maka wajib bagi ayah, ibu dan saudara-saudara serta yang lainnya untuk saling tolong menolong dalam hal ini, dan hendaklah mereka :

👉 Istiqamah di atas al-haq

👉 Terus-menerus memerintahkan anak-anaknya untuk shalat

👉 Dan menghukum jika mereka meninggalkan shalat.

Fataawa Nur 'ala ad-darbi.

📝 Diterjemahkan oleh :
Ummu Abdillah Zainab Ali Bahmid عفا الله عنهما

WA.Tarbitatul Aulaad
🍃🌺 BILAAD 🍃🌺

14 Nov 2015

MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK

💎 MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:

🔖HADITS KEEMPATBELAS🔖

🌹 PERINTAH BERBUAT ADIL TERHADAP ANAK-ANAK 🌻

🔊 عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، أَنَّ أُمَّهُ بِنْتَ رَوَاحَةَ، سَأَلَتْ أَبَاهُ بَعْضَ الْمَوْهِبَةِ مِنْ مَالِهِ لِابْنِهَا، فَالْتَوَى بِهَا سَنَةً ثُمَّ بَدَا لَهُ، فَقَالَتْ: لَا أَرْضَى حَتَّى تُشْهِدَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مَا وَهَبْتَ لِابْنِي، فَأَخَذَ أَبِي بِيَدِي وَأَنَا يَوْمَئِذٍ غُلَامٌ، فَأَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أُمَّ هَذَا بِنْتَ رَوَاحَةَ أَعْجَبَهَا أَنْ أُشْهِدَكَ عَلَى الَّذِي وَهَبْتُ لِابْنِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا بَشِيرُ ‍ أَلَكَ وَلَدٌ سِوَى هَذَا؟» قَالَ: نَعَمْ، فَقَالَ: «أَكُلَّهُمْ وَهَبْتَ لَهُ مِثْلَ هَذَا؟» قَالَ: لَا، قَالَ: «فَلَا تُشْهِدْنِي إِذًا، فَإِنِّي لَا أَشْهَدُ عَلَى جَوْرٍ».

🔊 Dari an-Nu'man bin Basyir, bahwa ibunya, binti Rawahah, pernah meminta kepada ayahnya sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada anaknya, saat itu ayah menangguhkannya sampai setahun, sesudah itu barulah diberikan. Kata ibu, "Saya tidak suka sebelum pemberian itu disaksikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ayah menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan waktu itu saya masih kanak-kanak. Ayah berkata kepada beliau, "Ibu anak ini, binti Rawahah, memandang perlu untuk minta persaksian kepada anda atas pemberian yang saya berikan kepada anaknya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Wahai Basyir, apakah kamu memiliki anak selain anak ini?" Ayahku menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Apakah mereka semua kamu beri pemberian seperti itu?" Ayahku menjawab, "Tidak." Sabda beliau: "Kalau begitu, saya tidak mau menjadi saksi atas pemberian yang kurang adil (zhalim) ini.". [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
---------------------

📬 FAEDAH-FAEDAH HADITS:

Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;

📎 1. Kewajiban memberikan keadilan terhadap anak-anak dalam pemberian hadiah. Tidak boleh mengistemewakan salah satu anak tanpa yang lainnya. Dalam riwayat al-Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ»

“Bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah kalian diantara anak-anak kalian.”

💎 Ini adalalah pendapat Syaikhul Islam, Ibnul Qayyim, ash-Shan’ani, asy-Syaukani, al-Lajnah ad-Daimah, asy-Saikh Bin Baz, asy-Saikh al-‘Utsaimin dan asy-Syaikh Muqbil.

📎 2. Adil disini bermakna seperti dalam pembagian warisan, yakni anak laki-laki bagiannya dua kali lipat dari bagian anak perempuan. Allah Ta’ala berfirman:

{لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الأُنْثَيَيْنِ}

“bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan” [QS. an-NIsaa:11]

💎 Ini adalah pendapat yang terpilih pada makna adil dalam pemberian terhadap anak-anak. Pendapat ini dipilih Syaikhul Islam, Ibnul Qayyim, asy-Syaukani, asy-Saikh Bin Baz dan asy-Syaikh al-‘Utsaimin.

🔊 Berkata asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah: “Dan barangsiapa mengatakan; ‘Sesungguhnya disana ada perbedaan antara (ketika masih) hidup dan (setelah) mati, maka hal ini butuh kepada dalil yang menunjukkan hal tersebut. Kami katakan, mereka ketika masih hidup dan setelah mati (pembagiannya) sama saja.” [asy-Syarhul Mumthi’:11/80]

📎 3. Sunnahnya memberikan hadiah, baik kepada anak istri ataupun kepada orang lain. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«تَهَادُوا تَحَابُّوا»

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah agar kalian saling mencintai”. [HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrad, dihasankan al-Albani]

📎 4. Disunnahkan pula mendatangkan seseorang untuk menyaksikan atas hadiah yang akan diberikan agar bisa menjadi saksi bahwa barang yang dia miliki telah dihadiahkan kepada orang lain.

📎 5. Mengistimewakan salah satu anak tanpa yang lainnya bisa menimbulkan kedengkian dan permusuhan diantara anak-anak.

📎 6. Suatu hal yang wajar jika ada anak yang paling dicintai dan disayangi orang tuanya,
namun meskipun demikian tidak boleh baginya mengistimewakannya dengan hadiah tanpa memberikan kepada anak yang lainnya.

📎 7. Apabila orang tua tidak adil dalam memberikan hadiah, maka hadiah tersebut dihukumi batil, tidak sah. Ini adalah pendapat ‘Urwah bin az-Zubair, Ishaq, Ahmad dalam salah satu riwayatnya, dan pendapat ini dipilih oleh Syaikhul Islam, ash-Shan’ani, asy-Syaukani dan asy-Syaikh al-‘Utsaimin.

📎 8. Boleh bagi orang tua mencabut pemberiannya yang telah diberikan kepada anak-anaknya. Ini adalah pendapat Jumhur Ulama. Dalil yang menunjukan hal ini adalah hadits Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«لَا يَحِلُّ لِرَجُلٍ مُسْلِمٍ أَنْ يُعْطِيَ الْعَطِيَّةَ, ثُمَّ يَرْجِعَ فِيهَا; إِلَّا الْوَالِدُ فِيمَا يُعْطِي وَلَدَهُ»

"Tidak halal bagi seseorang untuk memberikan suatu pemberian kemudian memintanya kembali, kecuali bagi seorang ayah atas apa yang diberikan kepada anaknya.” [HR. Ahmad, at-Tirmidzy dan yang lainnya. Dishahihkan asy-Syaikh al-Albani dan asy-Syaikh Muqbil]

📎 9. Mendengar dan taat kepada orang tua selama mereka tidak memerintahkan kepada kemaksiatan.

🚪 Waffaqallahul jami’ likulli khairin.

-------------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 29 Muharam 1437/ 11 November 2015_di kota Ambon Manise.

📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
📡 www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
📡 https://telegram.me/ForumKIS
-----------------------------

💎 WA. Permata Muslimah Salafiyyah 📚

🌐 https://telegram.me/PermusSalafiyah
_______________
🎀BILAAD 🎀

Pertemuan ke 3

📅30 AL MUHARRAM 1437 H/12 NOVEMBER 2015 M

🌴🌴〰〰〰〰〰〰〰〰🌴🌴

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه، أشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له إقرارا به وتوحيدا وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلوات الله وسلام عليه.
أما بعد:

🍁Akhawati fillah semoga Allah merahmati kami dan kalian, in syaa Allah pada hari ini kita akan melanjutkan pelajaran kita yaitu tentang “Tarbiyatul Aulaad fii Dhau`il Kitab was Sunnah” Pendidikan Anak dalam Cahaya Al-Kitab dan As-Sunnah.

🍃Kita memohon pertolongan dari Allah semoga dimudahkan dalam menuntut ilmu dan beramal.

💭Berkata penulis hafizhahullah:
         ☆ANAK-ANAK ADALAH
       PERHIASAN DAN UJIAN☆

                       --- 1 ---
    💎ANAK ADALAH PERHIASAN
--------------------------------------------------
Allah Subhanahu wa Ta'ala:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

💰"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."[Al-Kahf: 46]

Dan Allah Ta'ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ 

💍"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak," [Al-Imran: 14]

                      ---- 2 ----
           ANAK ADALAH UJIAN
       ----------------------------------------
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

🌂"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." [At-Taghabun: 15]

🍃Tatkala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas mimbar tiba-tiba Hasan dan Husain radhiyallahu 'anhuma membawakan dua baju yang berwarna merah. Keduanya lalu terjatuh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar dan menggendong keduanya lalu kembali ke mimbar dengan bersabda:

صَدَقَ اللَّهُ { إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ }
رَأَيْتُ هَذَيْنِ الغُلَامَيْنِ يَمْشِيَانِ وَيَتَعْثُرَانِ فَلَمْ أَصْبِرْ حَتَّى نَزَلْتُ فَحَمَلْتُهُمَا

🍁"Maha benar Allah atas firman-Nya: 'Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan'. (Qs. Al-Anfaal (8): 28). Aku melihat kedua anak ini terjatuh dalam kedua bajunya maka aku tidak sabar hingga aku turun lalu kugendong keduanya'." HR. Abu Dawud

                   ----- 3 -----
     TERKADANG ANAK-ANAK
MENYIBUKKAN ORANGTUANYA
DARI KETAATAN KEPADA ALLAH
---------------------------------------------------
Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

💐"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." [Al-Munafiqun: 9]

Dan Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ

🍃"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." [At-Taghabun: 14]

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الأَوْلادُ مَبْخَلَةٌ مَجْبَنَةٌ

🍂"Anak-anak adalah Mabkhalah (yang dapat menyebabkan bapaknya menjadi seorang yang pelit) dan Majnabah (menjadikan bapaknya pengecut)."

💣Majbanah: takut dari jihad karena khawatir dengan kematian.

💰Mabkhalah: Menahan diri dari bersedekah dengan alasan karena nafkah untuk anak-anaknya.
_____________
✒__Ummu 'Ubaidah Ruqoyah bintu Jamal Al-Jauhariyyah.

🎀Wa.Tarbiyatul Aulaad 🎀
               (BILAAD)

🏡 "Bersama Mendidik Generasi Rabbani ."
~~~~~~~~~~~~~~~~
💻http ://Tarbiyah-Aulaad.blogspot.com
🌐Telegram.me/groupBILAAD

〰〰〰〰〰〰🍃🍃〰〰〰〰〰〰

GADIS KECILMU ?

✒GADIS KECILMU ❓
(Sebuah Catatan untuk Kaum Ayah)
💺Abu Nasiim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz.

💦Miris dan mengerikan!!! Na'udzu billah min dzalik.

🔕Ingin menutup telinga dari kenyataan, tidak mungkin bisa kita lakukan.

💥Telinga, mata dan perasaan kita telah tercabik-cabik hingga tak berbentuk lagi (bagi yang masih memiliki hati). Dan saya yakin, dari sekian banyak kaum muslimin, masih ada di antara mereka yang masih memiliki hati.

Bagaimana dengan Anda❓
Apa korelasi antara hati, Anda dan kalimat pembuka di atas? “Miris dan mengerikan!!!

Naudzu billah min dzalik“.

❗Saya sedang berbicara tentang fakta pahit dan kenyataan yang tak terbantahkan. Beberapa bencana besar telah melanda negeri.
Dekadensi dan keruntuhan moral telah menjadi bagian dari lantai dasar tempat kita berpijak di negeri ini. Secara khusus lagi yang ingin saya sentuh dalam catatan kecil ini adalah kaum remaja putri negeri.

🚫Bukan menjadi rahasia lagi jika di negeri ini telah berlaku praktek-praktek asusila. Mengeksplotasi kaum remaja putri sebagai lumbung penghasilan seakan menjadi hal yang tidak asing lagi.
Bencana ini semakin bergelombang lagi ketika kaum remaja putri itu sendiri tidak memiliki landasan hidup yang kokoh. Jauh dari karekter seorang gadis muslimah!

💦Hamil di luar nikah, trafficking, pemerkosaan, seks bebas, depresi, broken home dan nge-punk adalah contoh kecilnya.

❓Apakah tidak terlalu besar kita berharap? Berharap lahirnya generasi Islam yang segagah para pendahulunya?

❓Sementara calon-calon ibu yang akan melahirkan generasi tersebut malah dipinggirkan dan terlupakan?

✋🏽Kali ini saya tidak ingin membicarakan mereka kaum awam. Mereka yang memang pada dasarnya tidak tertarik untuk berpegang dengan Islam sebagai pedoman hidup. Saya ingin “menyentil” kaum Ayah yang disebut-sebut orang sebagai kaum ngaji.

Kaum Ayah yang -inginnya- mengikut Al Qur’an, As Sunnah dan Manhaj Salaf.Tentunya Anda dan saya sendiri termasuk, bukan❓

📝Tulisan ini tentang gadis kecilmu dan gadis kecilku. Putri-putri tersayang kita.
Baarakallahu fiikum

OOOOO_____OOOOO

☑Sebelumnya saya menyampaikan sejuta maaf untuk kaum Ibu.

Bukan ingin mengecilkan arti seorang Ibu, bukan pula hendak melupakan jasa dan peran seorang Ibu. Hanya saja, kali ini saya ingin berbicara dengan kaum Ayah min qalb ilaa qalb.

Dari hati ke hati. Anak perempuan sangat diperhatikan oleh Islam.
Zaman jahiliyah, seorang anak perempuan yang dilahirkan akan dikubur hidup-hidup. Bagi mereka, anak perempuan adalah cela yang mencoreng “nama baik” keluarga.
Anak perempuan dipandang rendah, tidak memiliki apa-apa, hanya beban saja dan tidak bisa diharapkan.
Padahal, siapa yang telah bersusah payah mengandung dan melahirkan mereka?
Ibu…Iya, Ibu mereka sendiri.
Seorang perempuan. Allah akan menuntut jawaban dan tanggung jawab dari mereka pada hari kiamat kelak. Allah berfirman tentang hari kiamat ;

;وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ
"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, (QS. 81:8)
Karena dosa apakah dia dibunuh,?" (QS. 81:9)

✅Ajaran Islam yang amat mulia dan luhur mengajarkan kepada kita untuk memberikan perhatian khusus kepada anak perempuan.

Di pundak mereka lah harapan agar terlahir nantinya generasi Islam yang tangguh. Sebab, kaum Ibu adalah madrasah pertama dalam kehidupan.Anak perempuan harus diperhatikan❗

Dan anak perempuan pun ingin selalu diperhatikan...Secara khusus Rasulullah menjelaskan ;

;مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

“Siapa saja orangnya yang diuji dengan sedikit saja (masalah) dari anak-anak perempuannya, namun ia tetap berlaku dengan baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi sebab penghalang dari api neraka” (Hadits Ibunda ‘Aisyah riwayat Bukhari dan Muslim)

👍🏽Ada janji besar dan pahala indah untuk orangtua yang selalu bersabar di dalam mendidik, merawat, menjaga dan mengasihi anak perempuan sepenuh hati.

💦Bila sebagian orang merasa “sedih” atau “kecil hati” dengan anak perempuan, Islam justru melecut, memotivasi dan mencambuk orangtua untuk member perhatian khusus terhadap anak perempuan.

❓Adakah yang tidak ingin bersama nabi Muhammad di hari kiamat?
Ingin tahu salah satu caranya? Bacalah hadits berikut ini!

Hadits Anas bin Malik riwayat Imam Muslim;

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ

“Siapa saja yang merawat dua anak perempuan sampai mereka baligh, Saya dan dia akan datang bersama di hari kiamat”

⤴Sabda di atas diucapkan oleh nabi Muhammad dan setelah itu beliau menggabungkan jari jemarinya. ☝🏼

Tanda betapa dekatnya orang itu dengan Rasulullah kelak. Subhaanallah❗

❓Wahai kaum Ayah, apakah Anda-Anda tidak tertarik?

❓Apakah janji ini hanya berlaku untuk mereka yang mendidik dua anak perempuan?

Tidak❗

👍🏽Di dalam sebuah riwayat yang dishahihkan oleh Al Albani (Ash Shahihah 1027), disebutkan jika janji di atas pun berlaku untuk orangtua yang mendidik, merawat dan menjaga seorang anak perempuan. Benar❗

Satu anak perempuan pun bisa menjadi jalan indah menuju surga bersama baginda Rasul. Jangan sia-siakan peluang ini❗

Baarakallahu fiikum.

OOOOO_____OOOOO

👍🏽Nah… sekarang saya ingin berbicara tentang peran penting seorang Ayah. Tahukah Anda, wahai Ayah❓
Seorang anak perempuan akan mengalami “mati rasa” bila tidak memperoleh perhatian yang cukup dari ayahnya. Sudahkah Anda menyadari, wahai Ayah?

💦Seorang anak perempuan akan mengalami “hampa rasa” jika jiwanya tidak dibasahi oleh aliran kasih sayang seorang ayah.

❓Apakah saya mengada-ada? Ataukah Anda yang kurang peka?

❓Apakah saya membuat-buat sendiri?

❓Ataukah Anda yang tidak menyadari?

❓Apakah Anda harus menunggu putri Anda “mati rasa” atau “hampa rasa” dan setelah itu barulah menyesal?

❓Apakah Anda harus mendengarnya secara langsung dari mereka untuk percaya kata-kata saya?
Padahal mereka lebih memilih untuk memendamnya di hati.

Sungguh,wahai Ayah…Inilah profil baginda Rasul sebagai seorang ayah❗
Selalu dan selalu hal ini dilakukan oleh baginda Rasul kepada Fathimah. Setiap kali Fathimah datang berkunjung, baginda Rasul akan bangkit berdiri, menyambut dan mencium kening sang putri tercinta. Sudahkah hal ini Anda lakukan, wahai Ayah❓

💥Betapa marahnya baginda Rasul ketika mendengar Ali bin Abi Thalib (menantu beliau, suami Fathimah) akan mempersunting putri Abu Jahal untuk dijadikan sebagai istri kedua. Sabda apa ketika itu dari baginda Rasul❓

“Sungguh! Bani Hasyim bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkah putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib.

Dan aku tidak izinkan mereka❗

Aku tidak izinkan mereka❗

Aku tidak izinkan mereka❗

Kecuali memang Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku untuk menikahi putri mereka!”

Kemudian beliau melanjutkan,

فَإِنَّمَا ابْنَتِي بَضْعَةٌ مِنِّي، يَرِيبُنِي مَا رَابَهَا وَيُؤْذِينِي مَا آذَاهَا “

Sungguh❗

Putriku itu tidak lain dan tidak bukan adalah bagian diriku. Aku tidak senang sesuatu yang tidak ia senangi. Apa yang membuatnya tersakiti juga membuat diriku tersakiti” (HR Bukhari Muslim dari sahabat Al Miswar bin Makhramah)

Seperti inilah seorang ayah seharusnya❗

Apakah Anda bisa turut merasakan kebahagiaan putri Anda❓
Ataukah Anda tidak pernah sama sekali mengerti, kapankah putri Anda bahagia dan kapankah ia bersedih❓

Apakah Anda bisa sama-sama merasakan sakit yang dirasakan oleh putri Anda❓
Ataukah malah Anda yang menyakiti hatinya❓

Cobalah jujur kepada diri sendiri❗
Perhatian dan kasih penuh yang dicurahkan oleh nabi Muhammad telah membentuk karakter indah pada diri Fathimah. Hari-harinya selalu diteduhi dan dinaungi cinta sang ayah. Pantas saja jika Ibunda ‘Aisyah menyebut Fathimah sebagai orang yang paling mirip dengan baginda Rasul.

Cara duduknya, cara berjalannya, cara berbicaranya dan segala-galanya. Mengapa demikian❓

Seorang ayah adalah figur terbaik untuk putrinya. Seorang ayah adalah cermin tempat putrinya berkaca dan membentuk kepribadiannya. Apapun akhirnya nanti pada karakter dan kepribadian seorang putri, maka ayahnya telah mengambil peranan tersendiri.

❓❓❓Sekarang pertanyaannya,”Akan menjadi seperti apakah Anda akan membentuk putri Anda???”

OOOOO_____OOOOO

❓Tahukah Anda, wahai Ayah?
❓Apa yang sedang dan selalu dibayangkan dan diinginkan oleh putri Anda?

Ia ingin disayang sepenuh hati. 💦💦💦

👍🏽Berharap cerita-cerita penggugah jiwa sebelum tidurnya. Ia ingin didekap dan digandeng tangannya sambil Anda menanamkan nilai-nilai hidup mulia di dadanya.

Ia tak ingin –walaupun sekali- mendengar marahmu dalam kata-kata bernada tinggi.💦💦💦

Jangan marah dan jangan emosi ketika putri Anda menangis dan memegang erat tangan Anda ketika Anda akan pergi meninggalkan rumah. Itu tanda cintanya, wahai Ayah❗

Tangisannya adalah benang-benang cinta yang terajut kuat dalam lembaran kasih seorang putri kepada ayahnya.

✅Ia ingin mendengar kisah-kisah tentang ayahnya ketika muda, ketika kecilnya.

✅Ia akan sangat bangga ketika melantunkan kembali kisah-kisah Anda,”

Kata Abiku gini lhooo!” atau ” Abahku pernah cerita kayak gitu juga kok” atau “Abiku bilang itu nggak boleh karena dilarang Allah”. Iya, seorang putri tidak akan mudah melupakan pesan-pesan ayahnya.Percaya ataukah tidak, wahai Ayah, seperti itulah faktanya❗

Jangan terlambat, wahai Ayah❗

❓Sadarkah Anda di sana pun putri Anda mungkin terluka? Walau ia tidak secara jujur mengungkapkanya. Iya, barangkali ia sedang terluka di sana. Mengharapkan kasih sayangmu, kelembutanmu, perhatianmu, waktumu, kisah-kisahmu?

Cobalah bertanya tentang doa-doanya untuk Anda.Sebelum terlambat, raih dan genggam tangannya❗ Ucapkan maaf dengan setulus kata.

🔄Gantilah hari-harinya dahulu yang penuh dengan sendu menjadi hari-hari ceria. Biarkan ia tersenyum indah menikmati sepoinya angin, cerahnya malam dan sejuknya gemercik air.Ingat, wahai Ayah❗

💦Gadis kecilmu itu barangkali akan menjadi gerbang menuju surgamu di hari akhirat kelak. Amin yaa Arhamar Raahimiiin_

_Daar El Hadith Dzamar Republic of Yemen_05.12.13 (19.42)🏡

_sambil berdoa untuk gadis kecilku : Izzah Zainatus Shofaa bintu Mukhtar La Firlaz

📌http://www.ibnutaimiyah.org/2013/12/gadis-kecilmu/

✏sungguh betapa mulia perjuangan ayah kita anak²ku yg umma sayangi... semoga Allohu ta'ala selalu membalas kebaikannya selama ini dan kelak mempertemukan kita semua di jannahNya. Aaminn Allohumma Aaminn...🌺🌺🌺