29 Agu 2015

Catatan Ummi 7

✒ Catatan Ummi ✒

بسم الله الرحمن الرحيم

Afwan untuk ummahat semua, ana ingin sedikit berbagi secuil kisah ana dalam perjalanan ana mendidik putra ana. Ia adalah putra pertama ana. Namanya ibrohim, usianya kini menginjak 5 tahun. Ana sengaja untuk tidak memasukkannya ke tk karena jarak tk salafiyyah dengan rumah ana lumayan jauh. Kasihan bila setiap hari ia harus pulang pergi seperti itu. Ana mengkhawatirkan kesehatannya.

Maka ana berinisiatif untuk mengajari sendiri, dengan berbekal sedikit pengalaman ana dulu ketika masih membantu mengajar di salah satu mahad di malang. Tentu saja, berbekal niat, untuk bisa mewujudkan ibu adalah almadrosatul uwla', dalam mengantar anak-anaknya mengenal manhaj yang haq, sebagai bekal untuk meniti ash shirothol mustaqim.

Tidak banyak kemampuan yang ana miliki,namun dengan tertatih, ana tetap berazam untuk bisa mentarbiyah anak-anak di atas alquran dan sunnah. Mulailah ana membimbing Ibrohim menghafal al quran, mufrodat, belajar membaca arob dan latin, berhitung, juga membekalinya sedikit pengetahuan dasar tentang aqidah, akhlaq dan fiqh.

Ana memakai modul yang sudah tersedia di penerbit-penerbit bermanhaj salaf.
tibalah suatu hari, dimana ana menjelaskan tentang surga dan neraka. Subhanalloh...
betapa hati ini terkejut, ketika suatu hari dengan setengah menangis, dia berkata:"ummi, Ibrohim takut, bagaimana nanti kalau ibrohim sudah mati? Masuk syurga atau neraka?".

Ya Robbi...menetes air mata ini....
bukankah ana yang lebih berhak untuk merasa ketakutan seperti itu?
Bukankah setiap hari ana sering membimbing dia mengenal agama-Mu, namun tidak ada kepastian bahwa diri ini juga akan selamat. Allohu musta'an... Dengan masih ketakutan, Ibrohim kembali bertanya:"ummi, kalau ibrohim sama Alloh dimasukkan syurga, apa nanti abi sama ummi udah nunggu ibrohim disitu?"

Dengan tak kuasa menahan air mata....dalam hati kecil ana berbisik, duhai anakku, ummi juga tidak tahu nak, akankah ummi mu ini akan berkumpul denganmu di syurga? Seorang yang faqir dan dhoif, yang dengan tertatih berusaha untuk membimbingmu, dan kau pun mengira diri ini adalah seorang ibu yang hebat, sedangkan tidak ada kepastian apapun tentang nasib ummi mu ini di akhirat kelak.

Kejadian ini, berhasil menyuntikkan motivasi tersendiri bagi ana, untuk kembali bangkit dan berbenah. Beribadah dan menuntut ilmu semaksimal mungkin sebisa ana. Bukan hanya engkau yang perlu belajar nak, ummi pun sangat perlu sekali untuk belajar.

Bukan hanya engkau yang perlu merasa khawatir akan masa depan di akhirat kelak, bahkan ummi mu ini, yang faqir dan dhoif, yang setiap hari kau selalu berhusnudzon kepadanya bahwa ia adalah seorang ibu yang sholihah, lebih berhaq untuk merasa khawatir tentang masa depannya di akhirat kelak, karena hujjah telah tegak. Setiap hari, lewat lisan ini kau belajar tentang agama Alloh.

⚠Duhai...bagaimana kiranya jika ummi menghasungmu untuk selalu berusaha menjadi hamba Nya yang sholih, namun hal yang sama tidak ummi terapkan ke diri ummi sendiri. Allohu mustaan... Alloh lah tempat ummi meminta pertolongan.

Ummahatty fillah... kadang dalam perjalanan kita mentarbiyah anak-anak kita, sering terselip teguran-teguran lembut untuk kita. Maka, marilah kita sama-sama untuk lebih peka terhadap celoteh lugu anak kita.

Duhai anakku ibrohim... Jadilah engkau hamba Alloh yang sholih, dan jadilah engkau sebagai salah satu dari barisan para penghafal alquran, serta kibarkanlah bendera dakwah di atas alquran dan sunnah. Harapan ini tertumpu di pundakmu nak...
izinkan ana untuk menutup kisah ini dengan seuntai doa...

Ya Alloh...jadikanlah aku, suamiku dan anak-anakku sebagai hamba-Mu yang Engkau satukan kembali di jannah Mu.Aamiin yaa Robbal 'Aalamiin...

✒_Ummu fulanah...
_______________________
http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

WA. Tarbiyatul Aulaad (BILAAD)

23 Agu 2015

Hak-Hak Pencipta Yang Maha Agung Dan Hak-Hak Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam

WASHOYAL ABAA LIL ABNAA

⇨Bagian ke 5:
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Pelajaran ke 3

Hak-Hak Pencipta Yang Maha Agung Dan Hak-Hak  Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

Duhai anakku...

Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa ta' ala,Dialah yang menciptakanmu, menjadikanmu ada, dan  menyempurnakan  nikmat-Nya kepadamu, yang dzhohir dan yang bathin.

Tidakkah engkau mengetahui bahwa awal kali penciptaanmu adalah berupa nuthfah di dalam perut ibumu, senantiasa berada didalam kenikmatan dan kasih sayang Robb mu, hingga ibumu melahirkanmu sebagai seorang manusia yang sempurna.

Robb mu menganugrahkan kepadamu
→lisan agar dapat berbicara dengannya

→mata yang dengannya engkau dapat melihat

→telinga yang dengannya engkau mendengar

→serta akal yang dengannya engkau bisa mengetahui apa-apa yang bisa memudharatkan dan memberi manfaat padamu.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Qs. Annahl :77

Bukankah Dia yang memberikan kepadamu berbagai kenikmatan ini  sebagai anugrah dan kebaikan dari-Nya dan Dia maha mampu untuk melenyapkannya jika engkau membuat-Nya marah, sehingga dia marah kepadamu?

☆Duhai anakku...

Yang pertama kali yang wajib atasmu  kepada Penciptamu - yang Maha Mulia keadaanNya- adalah:

⇨engkau mengenali sifat-sifat-Nya yang sempurna,dan

⇨hendaknya engkau bersungguh-sungguh bersemangat untuk melakukan ketaatan kepada-Nya dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

⇨Dan sepatutnya pula engkau berkeyakinan dengan keyakinan yang kuat, bahwa:
✅ segala kebaikan adalah apa-apa yang Allah telah pilihkan untukmu,
❎bukan yang terbaik itu yang engkau pilihkan untuk dirimu sendiri.
☝Maka jangan engkau dipalingkan oleh syahwat dan kelezatan dari ketaatan kepada Robb mu dan ibadah kepada-Nya, dan
☝jangan engkau mentaati seseorangpun dari manusia, entah dia itu mulia ataupun dia hina.

Bersambung insyaAllah....

         

http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

     WA BILAAD

19 Agu 2015

Catatan Ummi 6

✒ Catatan Ummi  ✒

بسم الله الرحمن الرحيم

Sebagai pengingat serta pengobat hati.

Untukmu Ummi Tercinta

Ketika ummi sekarang sudah mulai renta dan tua
dan bukanlah seperti ummi yang dulu lagi..
maka berusahalah mengerti dan bersabarlah sedikit terhadapnya..

Ketika pakaian ummi sekarang kotor karena makanan, dan ketika ummi lupa cara memakai pakaian...
Ingatlah kamu bagaimana ummi dahulu mengajarimu berpakaian di waktu kecil..?
Ketika ummi berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar... maka bersabarlah mendengarkannya...
Ingatkah kamu keteika kecil, ummi harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kalli diceritakan agar kamu bisa tertidur..?

Ketika ummi memerlukanmu untuk membantunya.. janganlah menolak apalagi marah kepadanya...
Ingatkah kamu sewaktu kecil, ia harus bersusah payah agar bisa membantumu berhasil..?

ketika ummi tak paham dengan hal-hal yang baru..
janganlah sekali-kali menertawakannya..
pikirkanlah bagaimana dulu ummi begitu sabar menjawab pertanyaan "mengapa" darimu..

✋Ketika ummi kini tak dapat berjalan,
ulurkanlah tangan yang masih kuat untuk memapahnya...
ingatlah kamu sewaktu kamu kecil, ummi senantiasa memapahmu agar kamu bisa belajar berjalan...

ketika ummi lupa akan apa yang sedang dibicarakan.. berilah ummi waktu dan kesempatan untuk mengingatnya...
karena sebenarnya bagi ummi, apa yang dibicarakan tidaklah penting asalkan kamu di sampingnya, mendengarkannya, ummi sudah puas....

Ketika kamu memandang ummi mulai menua dan tak berdaya, janganlah bersedih...
mengertilah, dukunglah ummi seperti ummi menghadapimu ketika kamu mulai belajar melihat kehidupan ini...
ingatkah waktu itu ummi memberi petunjuk bagaimana cara menjalani kehidupan ini...?
sekarang temanilah dirinya dalam menghabiskan sisa-sisa hidupnya...

Berilah ummi ketulusan cinta dan kessabaranmu,
ummi akan memberikan senyuman terindah untukmu...
dalam senyumnya terdapat rasa bangga dan kebahagiaan cinta yang tak terhingga untukmu...
yang tak akan lekang oleh waktu...
bahkan ketika ajalnya telah di ambang pintu..
ummi ananda sangat mencintaimu...

Copy paste dari Buku " Konsultasi Kehamilan "

✒ Ummu Fulanah (Bilaad 5)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

WA.Tarbiyatul Aulaad  BILAAD
                   
http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

Hak-hak Allah yang agung dan hak-hak Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam.

▪▫▪▫▪
⏩Bagian ke 4:

TERJEMAHAN KITAB

"WASHOYAL ABAA LIL ABNAA"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Duhai anakku...
Perhatikanlah dirimu ketika engkau sedang berada di sekolah. Engkau belajar membaca, menulis, dan diminta oleh gurumu untuk menghafal Alquran diluar kepala. Bukankah saat itu engkau sangat tidak senang berada di dalamnya? Dan juga tidak senang kepada gurumu? Serta engkau berharap untuk bisa bebas dari semua itu??

Maka engkau sekarang ini, telah mencapai kedudukan yang dengannya engkau bisa merasakan manfaat dari kesabaran ketika belajar di sekolah,,, dan engkau pun akhirnya telah mengetahui bahwa gurumu sangat bersemangat untuk memperbaiki dirimu.

Maka wahai anakku....
Dengarkanlah nasehatku ini, dan bersabarlah engkau di dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, sebagaimana engkau bersabar ketika belajar disekolah. Kelak engkau akan mengetahui manfaat dari nasehatku ini, dan akan nampak dengan jelas bagimu, jika pertolongan ilahi membantumu  Untuk beramal dengan nasehat ustadzmu.

Duhai anakku...
Jangan engkau menyangka bahwa takwa kepada Allah hanyalah sholat, puasa, dan yang lainnya dari jenis - jenis ibadah itu saja.sesungguhnya takwa kepada Allah mencakup segala sesuatu.

☝Maka bertakwalah kepada Allah dalam beribadah kepada  Robbmu, jangan engkau melalaikannya.

☝Bertakwalah kepada Allah terhadap saudara saudara mu, jangan engkau menyakiti seorang pun dari mereka.

☝Bertakwalah kepada Allah  terhadap negaramu, jangan engkau berkhianat dan menjadikan musuh berkuasa atasnya.

☝Bertakwalah kepada Allah terhadap dirimu, jangan engkau mengabaikan kesehatan dirimu.
Dan jangan pula engkau berakhlak kecuali dengan akhlak yang mulia.

Duhai anakku...
Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:

اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن

"bertakwala kepada Allah dimanapun engkau berada, dan iringilah perbuatan kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik".

Riwayat imam Ahmad, Attirmidzi, dan Alhakim, dari Abu dzar dan mu'adz bin jabal radhiallahu 'anhumaa.

PELAJARAN KETIGA
Hak-hak Allah yang agung dan hak-hak  Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam.

Bersambung insyaAllah....
____________________________
http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

WA BILAAD
Tarbiyatul Aulaad

WASIAT UNTUK BERTAKWA KEPADA ALLAH YANG MAHA AGUNG

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Al'afwu minkunna atas keterlambatan materi kemarin. InsyaAllah kita melanjutkan pelajaran kita dari kitab washoya aaba lil abnaa.
Semoga bisa dipahami dan memberi manfaat untuk kita semua.
آمين.....

Pertemuan ke 3⃣

TERJEMAHAN KITAB

✒WASHOYAL ABAA LIL ABNAA✒ 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pelajaran ke dua

WASIAT UNTUK BERTAKWA KEPADA ALLAH YANG MAHA AGUNG

⭐Duhai anakku....

Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha mengetahui apa yang tersimpan didalam hatimu dan apa yang engkau ucapkan melalui lisanmu, serta apa yang engkau tampakkan pada seluruh amalanmu. Maka bertakwalah kepada Allah

Duhai anakku...

☝Berhati-hatilah disaat Allah Ta'ala melihatmu dalam keadaan  engkau sedang melakukan sesuatu yg tidak diridhoiNya...

☝Berhati-hatilah dari kemarahan Robb-mu  yang telah menciptakanmu, memberimu rezki, dan menganugrahkan kepadamu akal yang dengannya engkau melakukan aktifitasmu.
Maka bagaimanakah keadaanmu  jika ayahmu melihat engkau melakukan sesuatu  yang dilarangnya?  Apakah engkau tidak takut dia akan semakin menambah hukuman padamu??!
Maka demikian pulalah keadaanmu bersama Allah ta'ala,karena sesungguhnya Dia melihatmu dari arah yang engkau tidak melihat-Nya.

☝Maka janganlah engkau mengabaikan apa yang Allah ta'ala perintahkan kepadamu, dan jangan engkau mengulurkan tanganmu kepada sesuatu yang Allah ta'ala  melarangmu darinya.

⭐Duhai anakku...

Sesungguhnya Robb mu amat keras siksaannya dan amat keras hukumannya...

☝Maka waspadalah wahai  anakku dan takutlah dari kemarahan dan kemurkaan-Nya. Jangan engkau terpedaya dengan kelembutan-Nya,
((فإن الله يملى للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته))
((sesungguhnya Allah menunda untuk orang dzholim (adzabNya), hingga jika Allah menyiksanya, Allah tdk akan melepaskannya))

✅#lafadz hadits ini riwayat imam Bukhari, Muslim, Attirmidzi,ibnu majah, dari Abu musa al asy'ari dari Nabi shollallahu'alaihi wasallam.

Duhai anakku...

Sesungguhnya di dalam ketaatan kepada Allah terdapat kenikmatan dan ketentraman  yang tidak akan bisa diketahui kecuali dengan menyelaminya(membiasakan melakukannya).
☝Maka wahai anakku, jadikan ketaatan kepada Robb mu menjadi kebiasaan mu dalam hari-harimu  hingga engkau bisa meraih  kenikmatan  ini, dan bisa merasakan ketentraman, serta engkau dapat mengetahui keikhlasanku dalam memberi nasehat kepadamu.

⭐Duhai anakku...

Sesungguhnya engkau akan mendapati pada awal kali dalam dirimu rasa berat dalam melakukan amalan ketaatan kepada Allah ta'ala. Maka tanggunglah rasa berat ini dan bersabarlah diatasnya, hingga ketaatanmu itu menjadi kebiasaan pada dirimu yang dengannya akan membentuk kepribadianmu.

Bersambung InsyaAllah...

Admin BILAAD

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

http://tarbiyah-aulad.blogspot.com/

       ✒WA BILAAD✒

WASIAT UNTUK BERTAKWA KEPADA ALLAH


Pertemuan ke 2:
TERJEMAHAN KITAB

"WASHOYAL ABAA LIL ABNAA"
---------------------------------------------------------

Duhai anakku...
Jika engkau tidak mengamalkan nasehatku ketika engkau sendiri, maka sangat kecil kemungkinan engkau mengamalkan nasehat tersebut disaat bersama saudaramu yang lain.

Duhai anakku..
Jika engkau tidak menjadikan aku sebagai teladan untukmu, maka  siapakah yang akan engkau akan teladani?! Dan atas dasar apa  engkau memaksakan diri untuk duduk dihadapanku?!

Duhai anakku...
Sesungguhnya seorang ustadz tidak menyukai murid-muridnya kecuali yg sholeh&beradab. Maka apakah engkau senang apabila ustadz/pendidikmu tidak ridho denganmu dan tidak berusaha keras untuk memperbaikimu?

Duhai anakku...
Sesungguhnya aku mencintai untukmu kebaikan. Maka bantulah aku untuk menyampaikan kebaikan itu kepadamu dengan amalan ketaatan dan mencontoh apa-apa yg aku perintahkan kepadamu berupa akhlak yang terpuji.

Duhai anakku...
Akhlak yg terpuji adalah perhiasan bagi seseorang pada dirinya,  diantara saudara- saudaranya,dan diantara keluarganya. Maka jadilah orng yg  berakhlak yang terpuji, maka manusia akan menghormati&mencintaimu.

Duhai anakku...
Jika engkau tidak menghiasi ilmumu dengan akhlak yang mulia, maka ilmu yang engkau miliki itu lebih buruk bagimu daripada kejahilanmu.karena orang yang jahil diberi udzur  dengan kejahilan tersebut, dan tidak ada udzur bagi orang yang berilmu disisi manusia,apabila  orang yg berilmu tersebut tidak berhias dengan kepribadian yang terpuji.

Duhai anakku...
Jangan engkau bergantung dengan pengawasan dariku.karena pengawasan terhadap dirimu sendiri,itu lebih utama dan lebih bermanfaat dari pengawasanku terhadapmu.

Duhai anakku...
Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إن الله استخلص هذا الدين لنفسه، ولا يصلح لدينكم إلا السخاء وحسن الخلق، الا فزينوا دينكم بهما

Sesungguhnya Allah telah meridhoi agama ini pada diri-Nya, dan tidak menjadi baik agama kalian kecuali dengan kedermawanan dan akhlak yang mulia. Maka hiasilah agama kalian dengan keduanya. *

⚠*Riwayat imam aththobrani dari 'imran bin hushoin, dan imam assuyuthi mengisyaratkan bahwa hadits tersebut lemah.

⛺Tambahan fawaaid hadits oleh:Al ust.'Askary hafidzahullah
Asy syekh al albani menyebutkan dlm kitab:
Silsilah ahadits adh-dha'ifah wal maudhu'ah,bahwa hadits ini palsu.
Wallahu ta'ala a'lamu bishshowaab

PELAJARAN KEDUA:
WASIAT UNTUK BERTAKWA KEPADA ALLAH

bersambung insyaAllah..

----------------------------------------------------
WA BILAAD

wasiat ayah kepada anaknya


الحمدلله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضاه..أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده ورسوله،أما بعد:

Allah Ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh telah ada bagi kalian suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah.”(QS. Al-Ahzab: 21)

Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam merupakan uswah hasanah didalam seluruh aspek kehidupan kita.termasuk didalamnya berkenaan dengan akhlak.

Berbicara tentang pendidikan akhlak terkhusus kepada anak-anak kita,terlebih dalam penerapannya,tentunya membutuhkan kesabaran yang banyak&waktu yang panjang.

Kitab yang akan kita terjemahkan ini (semoga Allah ta'ala memudahkannya),merupakan nasehat orangtua, guru/ pembimbing,kepada anak ,yang berhubungan dengan akhlak yang diridhoi .

Diharapkan dengannya kita sebagai orang tua dapat mengamalkan nasehat  tersebut&mengajarkan kepada anak-anak kita dengan harapan mereka dapat pula mengamalkannya didalam amalan keseharian mereka.

Sebuah hadits dari Abu Umamah radhiallahu 'anhu,beliau berkata, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبْضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسْطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحاً، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لَمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku memberikan jaminan dengan sebuah rumah di tepi jannah bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak. Aku juga memberikan jaminan dengan sebuah rumah di tengah jannah bagi yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam senda gurau. Aku juga menjanjikan sebuah rumah di jannah tertinggi bagi yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)

Semoga Allah ta'ala senantiasa merahmati& membimbing kita serta mengokohkan langkah kita agar senantiasa bersemangat untuk terus memberikan usaha yg terbaik dalam mentarbiyah anak-anak kita agar menjadi anak yang sholeh&sholehah.

َ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Wahai Robb ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Aamiin yaa mujibaassaailiin....

Ma'had Ibnul qoyyim Balikpapan,
4 sya'ban 1436 H/23 Mei 2015 M

✒Penerjemah

                        
----------------------------------------
Washoyal aabaai lil abnaai
aw adduruusul awwaliyyati fil akhlaaqil mardhiyyati
----------------------------------------

➡wasiat ayah kepada anaknya atau
pelajaran awal tentang akhlak yang diridhoi

penulis:
asy Syaikh muhammad syaakir rahimahullah ta'ala

بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Robb  seluruh alam semesta. Sholawat dan salam kepada nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم,yg merupakan penghulunya para nabi dan para rosul,demikian jg kepada para keluarga beliau dan seluruh shahabatnya.wa ba'du:

Maka ini adalah pelajaran awal tentang akhlak yg diridhoi,yg aku tujukan untuk para penuntut 'ilmu agama. Aku sebutkan di dalamnya bbrp akhlak yg dibutuhkan oleh penuntut ilmu dalam permulaan mrk menuntut ilmu.Hingga Allah ta'ala memberikan taufiq kepada mereka untuk berhias dengan akhlak tersebut.Sehingga yg diharapkan ,Allah ta'ala akan memberi manfaat kepadanya dengan ilmunya tersebut dan memberikan manfaat   kepada banyak  orang.
Dan Allah ta'ala yg memberi bimbingan &hidayah kepada jalan yg lurus.

Penulis

                         

PELAJARAN PERTAMA

Nasehat ustadz kepada muridnya

Duhai anakku...
Semoga Allah senantiasa membimbingmu  dan memberi taufiq kepadamu untuk beramal sholih.
sesungguhnya engkau terhadapku seperti kedudukan seorang anak terhadap ayahnya. Aku senang ketika melihatmu dalam keadaan sehat jasmani,berpemahaman yang baik,memiliki hati yg suci&akhlak yg santun,senantiasa menjaga adab,jauh dari ucapan yg kotor,lembut dalam pergaulan,senantiasa dicintai oleh saudara-saudaramu,membantu orang yg miskin,penyayang kepada yg lemah,memaafkan kekeliruan,memaafkan dari kejelekan,dan jangan menyia-nyiakan sholatmu,serta jangan pula engkau lalai dalam beribadah kepada Robb mu...

Duhai anakku...
Jika engkau hendak menerima nasehat dari seorang penasehat,maka aku adalah orang yang paling berhak untuk engkau terima nasehatnya. Aku adalah gurumu,pengajarmu,dan pendidik jiwamu. Tdklah engkau mendapati ada seseorang yg lebih bersemangat untuk memberi manfaat ke padamu dan memperbaiki dirimu dari pada aku.

Duhai anakku...
Aku bagimu adalah penasehat yang dapat dipercaya. Maka terimalah apa yang aku berikan padamu berupa nasehat,dan amalkanlah nasehat tersebut disaat aku ada bersamamu,disaat engkau bersama teman-temanmu,dan disaat engkau berada didalam kesendirianmu.

bersambung....

WA. BILAAD
Tarbiyatul Aulad

Catatan Ummi 5


✒ Catatan Ummi ✒

Bismillah...

Kisah ini mungkin agak sedikit berbeda...
Karena ana bercerita bukan sebagai ummi,
Tapi  sebagai seorang yg 'ikut-ikutan' mengajar anak-anak di sebuah ma'had..

Menjadi wali kelas tentu saja bukan suatu yg mudah,
Terlebih bagi ana yg basicnya bukan anak pondokan..
Juga bagi ana yg belum punya anak sendiri,
bismillah..dan semangat untuk bisa menjadi "orgtua kedua" itulah motivasi ana.

⬅Tahun lalu ana diamanahi menjadi wali kelas kelas 2,
yang ana lakukan saat itu adalah benar-benar menyelami bagaimana dulu ketika ana masih kelas 2,
Belajar apa, bagaimana  tingkat emosinya, mengukur kira-kira kemampuannya..
Ya semacam itu, ana lakukan itu agar ana tidak terlalu panjang angan ataupun kecewa jika si anak belum bisa begini dan begitu...
Maklum, ana termasuk pengajar baru,
Masih sedikit jam terbang,

✌Kelas 2 masyaallah anak-anaknya lucu-lucu dan semangat-semangat.
Ini yg membuat ana sangat menyayangi mereka, walaupun 2/3 anak kemampuannya tertinggal dari teman-temannya ana berusaha memotivasi mereka..

⛅Dari hal yg paling membuat mereka mau untuk memuroja'ah pelajaran mereka adalah dengan metode tebak-tebakan / lomba siapa cepat menjawab. Ana tuliskan nama-nama anaknya di papan tulis, setiap jawaban benar ana kasih nilai 10, salah -5.
Pelajaran akhlaq dan matematika yg ana pegang ana terapkan model seperti itu,
Walhamdulillah, anak-anak yg tertinggal kemampuannya menjadi semangat sekali,
dan nilai mereka untuk 2 pelajaran yg ana ajarkan sangat tidak mengecewakan,

Dan alhamdulillah semua anak naik kelas..
Ana pun berpisah dengan mereka..tidak menjadi walikelas mereka lagi

semoga mereka tetap menjadi  anak-anak yg baik dan bersemangat dalam menuntut ilmu, karena  mungkin  kesempatan untuk menasehati mereka sudah tidak seperti dulu, ana hanya bisa berdoa dari jauh untuk kesembilan anak-anakku tersayang..
Baarokallohu fiihinn..

Tahun ini, alhamdulillah 'ala kulli haal..ana diamanahi menjadi walikelas 5,
tentu saja ini lebih  berat..karena  usia anak tersebut mulai ABG. ..dan qaddarallah dari dulu, hampir semua anak tergolong susah menerima nasehat, aktif-aktif (banyak tingkah).
Wallahul musta'an,

Dua pekan ini ana jalani bersama mereka, ana selalu grogi setiap masuk kelas, khawatir mereka  bosan dan tidak suka dengan  ana.
Dan hari pertemuan pertama pelajaran akhlaq..ana biidznillah, Allah permudah untuk menasehati mereka,dan Allah permudah mereka untuk  sedikit meneteskan airmata...
Ana ingatkan atas "kenakalan kecil" mereka, ana ingatkan tentang berbakti pada orangtua mereka...
ana ingatkan mereka tentang nikmatnya Jannah dan usaha untuk mendapatkannya...
walhamdulillah jika hari itu mereka menangis dan tersadar, sesungguhnya hidayah milik Allah ta'ala,
Tapi tentu saja hari itu bukan akhir!
Ana ingatkan mereka akan godaan syaithon yg terus menerus mengajak pada kejelekan..kenakalan..
melihat mereka menangis,Ana pun sedih juga.
Tersadar jiwa ini mulai menyayangi mereka.

Mungkin memang  harusnya seperti  ini,
seorang pengajar dituntut bisa menyayangi anak didiknya,Agar nasehat keluar dari hati,
Sehingga bisa pula menyentuh hati,

Semoga Allah mmperbaiki akhlak - akhlak mereka. Di usia-usia yg rentan dengan perubahan jati diri,dan ana berdoa untuk hari-hari esok yang akan mereka jalani,

semoga lebih baik..semoga lebih baik..
wahai putriku anak-anak sholihat...
Aamiin ya Robbal 'Alamiin

✒__ummu Fulanah di sebuah kota kecil
( Bilaad 3)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
http://tarbiyah-aulad.blogspot.com

WA BILAAD
      Tarbiyatul Aulaad

Catatan Ummi 4

✒ C a t a t a n   U m m  i ✒

B i s m i l l a h

Ananda Salsabila Az Zahra umur 4 th 4 bulan, 2 bln sebelum masuk TK sudah ana ajari AISM dan  al qiroah.

Alhamdulillah dia suka belajar terkadang tanpa ana suruh dia suka belajar sendiri waktunya tidak menentu kapan dia mau,sesekali dia minta di dampingi ketika ana sedang menyelesaikan tugas RT,tapi ana tetap berusaha meluangkan waktu buat temani dia belajar,agar semangatnya tidak terputus dan selalu merasa ada wktu ana buat dia...

Alhamdulillah sejauh skrg dia masih mudah ana kontrol. Semoga istiqomah ya  naak...

Kalau hafalan ana talqin tiap hari 1 ayat ( ini ana dapat dari ummu Ibrohim yang dipraktekin ke anaknya  (ana ikut-ikutan )

Alhamdulillah dia tidak kesulitan dan  sejauh ini dia memang suka menghafal kalau ana janjikam dia sangat suka.Terkadang ana bikinkan makanan yang jadi keinginannya terus ana bilang karena kakak sudah banyak hafalannya ummi bikinin kue buat kakak terkadang es krim sebagai surprise buat dia.

Ketika dia lagi main atau santai di rumah ana talqin hafalan ayat trakhir/ surat baru yg mau dihafal berikutnya Alhamdulillah sekarang sudah sampai At takaatsur di sekolah tinggal murojaah sama ustadzahnya.

Dalam menghafal Al qur'an sebagai bantuan ana sering putarkan murottal atau suara kawannya  yang di RA.zahra selalu minta di  kirim di WA  kalau sudah ada surat baru walau belum selesai 1 surat.sebagai alternatif ana kirim ke abahnya atau ke oomnya,nnti kalau sudah lancar baru ana kirim ke RA Alhamdulillah dia sangat senang walau pun masih banyak salah panjang pendeknya....ana tidak pernah memaksa dalam hafalan biasanya dia akan murojaah setiap bangun tidur.kalau ana lagi baca Al quran dia mau baca juga surat yang dihafal tapi halamannya suka-suka  dia terus nanti dia suka bilang nanti kakak bisa kan baca kayak ummi gitu...

Alhamdulillah dengan adanya RA dan  BILAAD  ini ana merasa sangat terbantu dalam mendidik dan  mengajari ana.karena sebelum ana masukkan dia ke TK A (beberapa minggu yang lalu) ana sempat khawatir tidak maksimal mengajari dia karena ada sikecil yg belum 2 tahun juga dan  ada juga yang baru 8 bulan,tapi setelah ana jalani dan berkat faidah juga dari grup ini.

walhamdulillah...bi idznillah ana malah merasa senang mengajari dia di sela-sela  kesibukan ana mengurus kedua adiknya.
mudah-mudahan dengan usaha kita ini akan mengurangi problem yang akan muncul di madrosah  karena keterlambatan anak didiknya disebabkan kurangnya perhatian kita dan kita harus kembalikan posisi kita al ummu madrosatul uulaa.

Dengan niat mengharap wajah Allah dan dalam rangka membantu mengatasi problem anak-anak di madrosah ana merasa ummilah yang bertanggung jawab atas anak.

Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan semangat dalam mendidik anak kita sehingga kita akan mendapat balasan terbaik dari Allah Ta'ala di yaumil akhir.
Aamiin.......

Pengirim:

Ummu Zahro Batam حفظها الله (BILAAD 5)

     ✒W A  B I L A A D✒
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Catatan Ummi 3

FATWA TARBIYATUL  AULAAD

MENCUKUR RAMBUT
anak wanita setelah kelahirannya dan mengkhitannya

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ, ﻭﺍﻟﺼﻠﺎﺓ ﻭﺍﻟﺴﻠﺎﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﻭﺍﻟﺎﻩ, ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ:

       Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, kepada Al-Ukhti yang kami hormati: N.S.R.kh. semoga Allah menjaganya.

       Salamun alaikum, wa ba'du: meruju' pada surat permintaan fatwa dari anti kepada kami dengan nomor 4321 tertanggal 23-11-1407 H, dimana anti bertanya tentang:

✅ Khitan untuk anak wanita, dan:

✅ Mencukur rambut anak wanita setelah lahirnya.

Maka jawabannya:

Kami sampaikan bahwa SUNNAH mencukur rambut kepala bayi laki-laki, dan memberi nama yaitu di hari ke tujuh dari kelahirannya.

Adapun bayi wanita maka tidak dicukur rambut kepalanya, berdalilkan sabda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :

ﻛﻞ ﻏﻠﺎﻡ ﻣﺮﺗﻬﻦ ﺑﻌﻘﻴﻘﺘﻪ ﺗﺬﺑﺢ ﻋﻨﺪ ﻳﻮﻡ ﺳﺎﺑﻌﻪ, ﻭﻳﺤﻠﻖ و ﻳﺴﻤﻰ.

"Setiap bayi tergadaikan dengan aqiqahnya disembelih (kambing) pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama."HR.Ahmad dan Ashabus sunan dengan sanad Hasan.

Adapun KHITAN untuk wanita, hukumnya SUNNAH bukan wajib berdasarkan keumuman hadits di atas, juga dalam hadits yang lain Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda:

ﺧﻤﺲ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻂﺮﺓ: ﺍﻟﺨﺘﺎﻥ, ﻭﺍﻟﺎﺳﺘﺤﺪﺍﺩ. ﻭﻧﺘﻒ ﺍﻟﺎﺑﻄ, ﻭﺗﻘﻠﻴﻢ ﺍﻟﺄﻇﻔﺎﺭ, ﻭﻗﺺ ﺍﻟﺸﺎﺭﺏ

"Lima dari fithrah:
khitan, mencukur bulu farji, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memotong kumis."
H.R. Bukhari Muslim. Mutafaqun 'alaih. Disepakati keshohihannya

Semoga Allah memberikan taufiq di jalan yang di ridhoi-Nya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺭﺏ العالمين

Diterjemahkan oleh:
✒Al Ustaadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid

Wa.BILAAD
Tarbiyatul Aulad

Catatan Ummi 2

﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Catatan ummi

Bismillah...

Tentang televisi dan gadget

Si sulung kami waktu itu sudah mulai belajar bermain keluar rumah. Kondisi kami yang baru pindah ke tempat tinggal baru kami. Bukanlah rumah yang sudah layak untuk ditempati. Hanyalah sebuah kamar darurat dan sebagian berdinding terpal. Alhamdulillah itulah nikmat yang Allah berikan buat kami.

Sulung senang sekali bermain ke rumah tetangga, tak jarang dia masuk ke dalam rumah temannya. Karena tetangga lingkungan kami orang awwam, televisi adalah hal biasa bagi mereka. Ini ujian yang kami rasa berat saat itu.

Alhamdulillah jika keluarga kami meskipun masih awwam tapi mereka faham jika kami melarang putra-putra  kami menonton televisi.

Pada salah seorang tetangga ana minta maaf dan menyampaikan bahwa di rumah kami anak-anak  dilarang menonton. Yang satu faham, tapi ada yang tidak senang. Sampai mertua dikabari temannya bahwa si sulung kami suka kerumah tetangga kami nonton televisi. Alhamdulillah mertua faham dengan kami, beliau membela kami dan disampaikan kalau anak-anak suka menonton dia akan sulit belajarnya. Alhamdulillah waktu itu si kakak belum sekolah tapi sudah lumayan hafalan surat pendeknya dan sudah mulai bisa membaca. Karena melihat inilah kakek neneknya senang sekali.

Ana terkadang yang justru lemah, untuk menutupi kekurangan ini (televisi) ana merengek pada suami supaya kakak di ijinkan belajar komputer, karena suami orang IT ana fikir mendukung putranya untuk di ajari mewarnai atau game2 edukasi di komputer. Malah beliau melarang (Alhamdulillah) karena menurut beliau sebentar saja jika mau belajar komputer itu, biarkan kakak sibuk dengan permainan yang melatih fisiknya dan hafalan. Permainan2  yang mengasah fikiran dan fisik. Bukan game yang membuat kakak kecanduan.

⏰Jadi akhirnya kami selalu mengingatkan kakak supaya belajar bagi waktu. Kapan belajar, kapan bermain, kapan di ijinkan pinjam hp ummi. Dan akhirnya hp pun harus dibersihkan dari game-game . Yang ada hanya belajar doa anak-anak  vidio dari whatapps salafy Alhamdulillah sampai mereka hampir-hampir  hafal ucapan-ucapan  ustadz dan mengikutinya.

Perjuangan kami masih belum selesai. Karena terkadang kalau mereka berkunjung ke rumah kai' (neneknya) ada omnya yang masih suka main gadget..

Semoga Allah memberikan hidayah buat adikku..

Saling menguatkan ya ummah...
saling mengingatkan... perjalanan kita masih panjang.....

Pengirim:
✏Ummu ishaq (bilaad 2)
  
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

         WA BILAAD

Catatan Ummi 1

→CATATAN UMMI←

Bismillah......

Memiliki anak adalah anugrah terbesar buat kita ,namun banyak anak,banyak pula ujian dan permasalahan yang kita hadapi.

Ana dan suami bukanlah seorang pendidik dari sekolah madrasah atau yg semisalnya namun sekolah formal dan di besarkan di lingkungan  yang awwam membuat kami jauh dari mengenal As sunnah.ingin memperbaiki diri,namun terjun di suatu da'wah yang sekarang di kenal sebagai da'wah khawarij.

Singkat cerita...saudara mengenalkan da'wah Ahlussunnah kepada kami.kajian-kajian da'wah rajin suami ikuti dan memberi masukan kepada ana.sampai kepada mslh pendidikan anak,sedangkan kondisi anak tertua kami sekolah di SD formal sdh kls 6 pada saat itu dan berprestasi dalam pelajarn hampir di setiap semester juara 1 atau juara 2.Dan berprestasi dalam bidang olah raga sepak bola.

Dalam kondisi aqidah yang masih labil kami sempat berfikir untuk masa depan pendidikannya,apalagi sudah banyak tawaran untuk menyekolahkan anak kami di sekolah khusus sepak bola bahkan gratis biaya.
sempat terbersit di hati kami"biarlah bi..anak kita sekolah sepak bola mudah-mudahan seiringnya waktu sambil diarahkan ,mudah-mudahan hadi( nama anak kami) bisa bermain sepak bola sambil berda'wah".

Sampai wkt pendaftaran mau masuk sekolah lanjutan ,tibalah saya menanyakan ke anak:
"gimana nak? Mau sekolah dimana?".. krn pada wkt itu kami tdk ingin memaksakan kehendak kami kpd anak,biarlah dia yg menentukan.itu pikiran kami pada saat itu.
Dan ternyata..jawaban hadi sangatlah di luar dugaan kami"
mi..kalo aku sekolah bola,paling-paling tenarnya sampai usia 30 paling lama,setelah itu kita sdh di lupakan org trus kalo main di liga indonesia bayarannya sedikit mi.tapi kalo aku masuk pondok trus menghapal Qur'an insya alloh ,maka hapalan itu aku bawa sampai mati mi .."
Maka kami pun kaget bertanya lagi abinya
" jadi hadi mau masuk ke pondok aja?"
Jawab hadi dgn tegas " YA  bi.saya mau ke pondok saja sama paman (krn memang sdh ada adik ana yg lbh dahulu belajar di pondok dan mengambil program tahfidz).

Alhamdulillaah tanpa menunggu waktu lebih lama lagi ,abinya langsung mendaftarkannya ke pondok. Betapa senangnya kami pada wkt itu..
Alhamdulillah Alloh mempermudah langkah anak kami pada waktu itu.

⇨Insya Alloh berlanjut ya ummahat,karena perjalanan kita dalam mendidik buah hati sangatlah banyak pengalamannya.

jazaakillah khoir...

Pengirim:

Ummu Najwa (bilaad 3)
حفظها الله تعالى
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

17 Agu 2015

Jangan merendahkan anak

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Jangan Merendahkan Anak❗❗❗

Bertambahnya usia anak membuat bertambah pula rasa ingin tahu pada diri mereka. Ingin mencoba hal-hal 'baru' yang mereka lihat dilakukan oleh orang dewasa. Ingin mencoba sendiri membuat minuman mereka, mengambil sendiri pakaian mereka, dan perbuatan lainnya. Keinginan kuat yang belum seimbang dengan kempuan mereka yang masih lemah. Akibatnya, tak jarang anak-anak membuat 'kesalahan'.

❎Ya, kesalahan dalam pandangan kebanyakan orang tua. Padahal sejatinya, saat-saat itu adalah saat mereka belajar. Sebagaimana mereka belajar berjalan, berkali-kali jatuh karena tubuh belum seimbang, pijakan belum terlalu kokoh namun keinginan untuk melangkah begitu kuat. Makaa demikian pula keadaannya ketika mereka mencoba aktivitas baru. Mencoba, berusaha, lalu terkadang belum berhasil. Apakah yang demikian ini sebuah kesalahan❓❓❓

✔✔Kebanyakan orang tua menganggap demikian. Anak yang belajar mencuci tangan sendiri lalu pakaiannya basah, berarti dia salah. Dan seterusnya. Kejadian selanjutnya adalah marah, keluarlah kata-kata kasar yang merendahkan kemampuan anak. Apakah anak yang sudah berusaha namun belum berhasil berarti mereka tidak mampu❓❓.
Tentu tidak demikian. Mereka hanya belum mampu dan butuh latihan. Apabila tahapan latihan ini belum pernah dijalani, lalu bagaimana mereka akan berhasil❔❔❔

Kenyataan lain yang juga sering kita temukan, adalah saat bertemu anak beserta orang tuanya. Entah mereka saudara kita, teman atau tetangga. Terkadang saat kita bertanya, "Sudah pinter apa, Adik?". Orang tua langsung menjawab dengan menyebutkan kelemahan-kelemahan anak. "Dia pemalu kok, takut sama orang." Atau, "Dia ini super, nggak bisa diem." Dan kata-kata yang lainnya. Mungkin maksud orang saat itu adalah merendah, tidak menyombongkan diri dengan keadaan baik anaknya. Namun apakah mereka sadar apa yang sebenarnya dilakukan❓❔❓❔

Dua keadaan diatas adalah contoh perbuatan merendahkan anak. Kalau kita sadari, betapa mereka ini sedang belajar untuk mengetahui tentang kehidupan ini.
Bukankah manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa sehingga perlu belajar?✏✒
Bukankah dalam belajar itu terkadang ada sebuah kegagalan?⭕⭕⭕
Namun kegagalan itu bukanlah untuk dicela. Bahkan perlu senantiasa kita hasung agar terus mencoba, disertai dengan bimbingan dan arahan.⬅⬅⬅

Islam melarang kita untuk merendahkan sesama muslim. Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam telah memberikan teladan bagi kita dalam hal ini.
Begitu tiba di Madinah, beliau diberi hadiah seorang pelayan. Namun pelayan ini adalah seorang anak kecil. Dialah Anas bin Malik Rodiyallohu 'Anhu. Sebagaimana anak-anak yang lain, Anas pun terkadang keliru. Namun Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam tak pernah sekalipun merendahkan dirinya. Anas Rodiyallohu mengisahkan:

"Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah manusia yang paling baik perangainya. Suatu hari beliau mengutusku untuk suatu keperluan. Lalu aku berkata, 'Demi Allah saya tidak akan pergi.
Namun jiwaku memerintahkan agar aku pergi ke tempat yang Nabi Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam perintahkan. Lalu aku pun keluar hingga melewati anak-anak yang sedang bermain di pasar.
Tiba-tiba Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam memegang tengkukku dari belakang. Akupun memandang beliau yang sedang tersenyum. Lalu beliau berkata, 'Wahai Unais, apakah engkau pergi ke tempat yang Aku perintahkan?' Lalu aku menjawab, 'Ya saya pergi wahai Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Demi Alloh! Aku telah melayani beliau selama sembilan tahun, namun selama itu aku tidak pernah mengetahui beliau mengatakan sesuatu yang aku lakukan 'KENAPA ENGKAU MELAKUKAN HAL ITU?' dan terhadap sesuatu yang tidak aku lakukan, 'KENAPA ENGKAU TIDAK MELAKUKAN HAL ITU?'" [H.R.Muslim No.4272]

Demikianlah tuntunan indah Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bagi kita. Semoga kita bisa meneladaninya dalam mendidik anak-anak kita. Sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang SHOLIH dan SHOLIHAH. Amin.

Sumber: ✒Ditulis oleh Ummu Umar, Majalah Tashfiyah Ed.38 Vol.04 1435H-2014M, Buah Hati Hal.120-123.

و السلام عليكم ورحمةالله و بركا ته.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

dipublikasikan oleh :

WA BILAAD
    Tarbiyatul Aulaad

Mengutamakan salah satu anak dari yang lain dalam pemberian

TERJEMAH KITAB FATAAWA TARBIYATUL AWLAAD

بسم الله الرحمن الرحيم

MENGUTAMAKAN SALAH SATU ANAK DARI YANG LAIN DALAM PEMBERIAN

Asy-Syaikh bin Baz رحمه الله ditanya:

Sebagian orang mengistimewakan salah satu anaknya yang paling baik dan taat kepada orang tuanya dengan diberi perhatian dan pemberian lebih dari anaknya yang lain, apakah ADIL mengistimewakan anak karena bakti dan ketaatan anak tersebut?

Beliau menjawab:

Tidak diragukan bahwa sebagian anak memang lebih baik dari yang lain, ini hal yang sudah dimaklumi.

Tapi orang tua tidak boleh lebih mengutamakan anak tersebut, bahkan WAJIB ADIL terhadap anak-anaknya, sesuai sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلمو:

إتقوا الله واعدلوا في أولادكم

"Taqwalah kalian kepada Allad dan adillah kepada anak-anak kalian".

Maka tidak boleh lebih mengutamakan salah satu anaknya meskipun karena yang ini lebih baik dan lebih taat dari yang itu, tapi tetap harus adil kepada anak-anaknya serta memberi nasehat kepada semuanya agar semua bisa istiqamah dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

✔ Jangan melebihkan dalam pemberian kepada salah satu dari anak-anaknya

✔ Jangan berwasiat hanya kepada salah satu anaknya

Tapi semua harus di samakan, baik dalam wasiat maupun pemberian, harus ADIL seperti perintah dalam syariat.

Anak laki-laki mendapat dua kali lipat dari anak wanita.

Jika anak laki-laki diberi 1000, maka anak wanita diberi 500

Tapi jika mereka ridha dan rela, misalnya mereka berkata, berikan kepada saudara kami sekian, yakni mereka merelakan dan mengizinkan dengan kalimat yang jelas, dengan mengatakan:
"Kami mengizinkan engkau berikan mobil atau lainnya kepada saudara kami".
Dan nampak jelad ridha dan izin mereka itu tulus dari hati bukan terpaksa atau karena takut, maka yang seperti ini BOLEH.
Baik yang di beri lebih itu anak laki maupun wanita dengan syarat atas kesepakatan dan keridhaan mereka semua, mungkin karena ada salah satu sebab khusus sehingga mereka meridhai salah satu saudaranya mendapatkan lebih dari yang lain.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله والحمد لله رب العالمين

Diterjemahkan:
Ummu Abdillah Zainab Ali Bahmid.

WA Tarbiyatul Awlaad - BILAAD

16 Agu 2015

Surat penting tentang tarbiyatul aulad

SURAT PENTING tentang TARBIYATUL AULAD

......................................................
Oleh Al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

Wahai sekalian manusia,
Ketahuilah zaman ini telah berbeda dengan zaman lampau. Dahulu, penduduk sebuah negeri tidak mengetahui keadaan negeri lain dan berbagai kejadian padanya. Tidak ada kabar yang sampai kepada mereka kecuali berita seputar negeri mereka sendiri atau berita tentang negeri sekitarnya yang berdekatan.

Adapun saat ini, dunia sudah campur aduk, berbagai negeri terasa berdekatan. Sampai-sampai dikatakan seakan dunia ini seperti satu desa saja.

Tanggung Jawab terhadap pendidikan anak-anak SEMAKIN BESAR.

➡ Arahkan dan jagalah mereka dari berbagai pemikiran yang jelek.

⛔ JAGALAH mereka supaya tidak pergi tempat-tempat hiburan dan rekreasi, pergi kesana dan kemari. JAGALAH MEREKA.... Jangan kalian serahkan mereka kepada pihak lain.

Jangan pula kalian percayakan mereka kepada orang lain kecuali orang yang benar-benar kalian ketahui KEJUJURAN, KEAMANAHAN, dan KEIKHLASANNYA.

Ⓜ Anak-anak itu,  walaupun mereka fisiknya berada di sisimu, tetapi hati dan pikirannya melayang jauh darimu. Mengikuti berbagai hal yang disebarkan di Twitter dan media-media sosial lainnya.

❌ Jauhkan mereka dari berbagai media yang buruk. Bersemangatlah menjaga rumahmu dari media-media yang berbahaya.

↘ Jangan berkata: "Aku tidak mampu mencegahnya",
➡ Anda mampu mencegahnya karena mereka di bawah tanggung jawab Anda.
Seandainya mereka melihat sikap tegas dan kesungguhan Anda, mereka akan sopan dan patuh (beradab)  terhadap Anda.

Jika mereka melihat sikap menggampangkan dan mengabaikan dari Anda, maka merekapun akan menggampangkan pula dan akan terjerumus kepada jalan-jalan kejelekan, kecuali yang dirahmati oleh Allah.

⛵ Jagalah anak-anak kalian melebihi penjagaan penggembala terhadap hewan gembalaannya dari ancaman serigala, karena anak-anak diancam oleh serigala-serigala berwujud manusia.

➡ Jika niat Anda baik, dan jujur pula tekad Anda, niscaya Allah menolong dan mempermudah Anda. Allah Ta'ala berfirman:

(وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ)
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." [Surat Ath-Thur 21]

Ketahuilah, kewajiban (pendidikan anak, pen) semakin besar, Hisab (perhitungan, pen) begitu teliti, dan tanggungjawab juga semakin berat, kecuali bagi siapapun yang
diberi taufiq oleh Allah Azza wa Jalla,
baik niatannya,
baik pula kepribadiannya,

maka Allah akan menolong, meluruskan, dan mempermudah (dalam mendidik, pen) anak-anaknya dan mempermudah anak-anak (untuk berbakti, pen) kepada orangtua mereka.
Itu jika mereka melihat kejujuran, amanah, tekad, dan tidak adanya sikap menggampangkan (dari orangtuanya, pen)

Unduh audionya.
http://safeshare.tv/w/WZFmXWdoai

••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Muara CHAT

®epost :

Tarbiyatul Aulaad (Bilaad)

http://tarbiyah-aulad.blogspot.com/