Tampilkan postingan dengan label Dars. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dars. Tampilkan semua postingan

10 Nov 2015

Tentang Adab-Adab Penuntut Ilmu yang Mulia (Pertemuan ke 9)


      TERJEMAHAN KITAB:
WASHOYAL ABAAI LIL ABNAAI    
           Pertemuan ke 9

Pelajaran ke enam:

⇨Tentang adab-adab penuntut ilmu yang mulia⇦

Duhai anakku...

Tuntutlah ilmu dengan penuh kesungguhan hati dan ketekunan.

Bersemangatlah menjaga waktumu agar tidak berlalu begitu saja dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dari permasalahan yang bisa diambil faidah darinya.

Duhai Anakku...

Telaahlah pelajaranmu yang sudah ditetapkan untukmu dengan telaah yang baik sebelum engkau menerima penjelasan dari ustadzmu di dalam majelis. Dan jika engkau mendapati permasalahan dari pelajaran-pelajaran tersebut, maka jangan engkau menahan diri dari menyampaikan pada salah seorang temanmu, agar engkau bisa ikut bersamanya didalam memahami permasalahan tersebut.

Dan jangan engkau berpindah dari suatu masalah ke permasalahan yang lain, sebelum engkau memahami permasalahan yang pertama dengan pemahaman yang baik.

Dan jika ustadzmu mendudukkanmu pada tempat yang telah ditentukan di dalam pelajaran, maka jangan engkau duduk ditempat yang lain.
 
Apabila salah seorang temanmu mendahuluimu ditempat duduk tersebut, maka jangan engkau berdebat dan mencelanya, hendaknya engkau mengangkat permasalahan ini kepada ustadzmu hingga diselesaikan dan engkau didudukkan ditempat yang telah ditentukan.

Duhai anakku...

Jika ustadzmu memulai membaca pelajaran, maka jangan engkau menyibukkan diri dengan berbicara atau berdiskusi dengan temanmu.

Perhatikanlah perkataan ustadzmu dengan penuh perhatian.

dan Berhati-hatilah engkau dari menyibukkan fikiranmu dengan sesuatu yang lain dari bisikan-bisikan jiwa  ketika pelajaran sedang berlangsung.

Jika engkau menemui suatu permasalahan yang telah di tetapkan, maka mintalah kepada ustadzmu dengan penuh adab dan kesantunan untuk mengulanginya.

dan berhati-hatilah engkau dari mengangkat suaramu dihadapan ustadzmu atau engkau mendebatnya jika ustadzmu berpaling darimu dan tidak memperhatikan ucapanmu.

Bersambung insyaAllah....

Ummu Aiman حفظها الله
           WA BILAAD

Pertemuan ke 8

     TERJEMAHAN KITAB :
WASHOYA ABAAI LIL ABNAAI
              BAGIAN.KE 8

Duhai Anakku...

Dikatakan kepada Imam Abu Hanifah radhiallahu'anhu, dengan apa engkau memperoleh ilmu yang sekarang engkau capai?

Beliau Berkata:
aku tidak kikir di dalam memberi faedah, dan aku tidak membatasi diri didalam mengambil faedah.

Maka duhai anakku...

Jangan engkau menyempitkan saudaramu didalam menuntut ilmu, jika dia hendak memperoleh penjelasan dari ustadznya tentang suatu permasalahan yang dia  tidak mengetahui dengan sebenar-benarnya pengetahuan. Ikutlah bersamanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh ustadz, jika engkau ingin memperoleh kebaikan untuk dirimu.

Duhai Anakku...

→Sesungguhnya  diantara teman-temanmu, terdapat teman yang juga menyertaimu didalam tempat tinggal dan menginap.

Maka bersemangatlah untuk memberikan kenyamanan pada saudaramu ditempat tinggal mereka.

Jika telah tiba waktu untuk tidur, maka jangan engkau mengganggu mereka ketika engkau sedang menelaah dan memurojaah pelajaran

Berilah kepada mereka waktu untuk beristirahat, sebagaimana engkau juga memberi waktu istirahat untuk dirimu.

Apabila telah terbit fajar dan engkau telah bangun untuk menunaikan kewajiban sholat, maka bangunkanlah juga saudaramu dengan cara yang pelan dan lembut

Dan Jagalah sholat berjamaah, karena sesungguhnya sholat berjamaah itu lebih utama dari pada sholat sendirian.

Duhai anakku...

Jika salah seorang saudaramu meminta tolong kepadamu untuk melakukan suatu pekerjaan yang dia tidak sanggup untuk melakukannya seorang diri, maka jangan engkau enggan untuk membantunya, dan jangan sekali-kali  engkau  menampakkan dihadapannya bahwa engkau adalah orang yang berjasa yang telah memberikan bantuan kepadanya.

Duhai anakku...

⇨Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

((المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا))

"seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang lain"
{{Riwayat Imam Al Bukhari, Imam Muslim,Imam At-tirmidzi dan Imam An-nasai dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu'anhu }}.

_______________
Pelajaran ke enam:
Tentang adab-adab penuntut ilmu yang mulia.

Bersambung insyaAllah....

Ummu Aiman حفظها الله

http://tarbiyah-aulad.blogspot.co.id
                     WA BILAAD

Hak-Hak Kedua Orang Tua (Pertemuan.ke7)

      TERJEMAHAN KITAB:
WASHOYAL AABAI LIL ABNAAI
              Bagian KE 7

PELAJARAN KE 4:

                 Tentang
HAK-HAK KEDUA ORANG TUA

Duhai anakku...

Bagaimanapun beratnya engkau  memikul kesulitan dalam memberikan pelayanan kepada ayah dan ibumu, maka sesungguhnya hak keduanya terhadapmu  melebihi dari hal tersebut berkali lipat.

فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
{Qs. Al isra 23-24}

Duhai anakku...

Perhatikanlah anak yang kecil, bagaimana kedua orang tuanya menyayanginya, dan bagaimana perhatian keduanya terhadap kesehatannya, makanannya, minumannya,dan berbagai kenikmatan yang dirasakannya disaat malam dan siang hari, ketika dia sehat, dan ketika dia sakit.

Ketahuilah kadar rasa berat yang dipikul kedua orangtuamu dalam mendidikmu hingga  engkau menjadi lelaki dewasa.

Duhai anakku...

Sesungguhnya engkau  disaat ini, yaitu saat Allah memberi taufik kepadaku dalam menangani bimbingan padamu.
Senantiasa engkau berada didalam kenikmatan dari ayahmu yang  bertanggung jawab dalam menafkahimu dengan batas  kemampuannya dan dia tidak pelit terhadapmu sesuai yang dia mampu.

Jika bukan karena kedua orangtuamu, maka engkau  tidak akan sanggup untuk duduk di dalam majelis ini diantara para penuntut ilmu yang mulia.

Duhai anakku...

Setiap orang senang memiliki kedudukan yang tinggi,martabat yang agung, dicintai disisi Allah dan disisi manusia, dan selalu berharap kedudukannya berada diatas.

Akan tetapi orang tua senang agar anaknya memiliki derajat yang lebih tinggi darinya, lebih besar kedudukan darinya, lebih agung martabatnya.

Maka apa yg  wajib kamu lakukan  terhadap orang yang telah mendahulukanmu atas dirinya, dan yang selalu berharap kebaikan yang lebih banyak terhadapmu melebihi harapan terhadap dirinya sendiri?

Duhai anakku...

Sangat Berhati-hatilah engkau dari membuat marah ayahmu  atau membuat marah ibumu. Sesungguhnya kemarahan Allah, bergantung dengan kemarahan kedua orang tua.dan barang siapa yang Allah  marah terhadapnya, maka sungguh dia telah merugi didunia dan akhirat.

Duhai anakku...

Taatlah kepada ayah dan ibumu, dan jangan engkau menyelisihi keduanya dalam hal apapun,terkecuali mereka memerintahkanmu untuk bermaksiat pada Robb mu, karena,

لا طاعة لمخلوق فى  معصية الخالق

((tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada Al khaliq))
((Hadits yang agung ini, adalah hadits riwayat imam Ahmad dan Al hakim, dari 'Imran bin hushain, dan Alhakim bin' umar dan Al ghifari Radhiallahu 'anhuma.))

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"
{Qs. Luqman:14-15}

Duhai anakku...

Sesungguhnya manusia yang paling mencintaimu adalah ayahmu, yang senantiasa mendidikmu semenjak kecil, dan menempuh jalan yg benar dalam mendidikmu, hingga kemudian engkau menjadi penuntut ilmu agama.

Maka bersemangatlah untuk menerima nasehatnya, dan dia lebih memahami apa-apa yang dapat menimpamu dari kejelekan, apa-apa yang bisa memberikan manfaat dan memudharatkanmu.

Dan semoga Allah ta'ala memberikanmu hidayah dan memberi petunjuk, serta memperbaiki keadaanmu.

_________________
PELAJARAN KE 5:
HAK-HAK  PERSAUDARAAN
bersambung insyaAllah....

✒Ummu Aiman حفظها الله
🏡Wa. BILAAD🚲

🌍🚲http://tarbiyah-aulad.blogspot.co.id