BILAAD (Tarbiyatul Aulaad):
———○○○🌷📕🌷○○○———
🌸 TERJEMAHAN KITAB 🌸
=======================
📖🌷 *MUHADHARATU FILDZATUL AKBAD HUQUQUL AULAD*
{Pertemuan ke-7}
بسم الله الرحمن الرحمن
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد :
🍃🔘 Akhawati fillah, semoga Rahmat Allah ta'ala dicurahkan kepada kita semua, Amin.
🔄 Kita lanjutkan kajian kita dari kitab *'Fildxatul Akbad'* masih pada BAB kedua :
*MENGAPA KITA BERBICARA TENTANG FILDZATUL AKBAD KHUQUQUL AULAD?*
♻Poin 1-5 sudah selesai kita kaji, sekarang kita lanjutkan poin keenam :
6⃣ *Anak membawa ketenangan dan kebahagiaan hidup.*
💐Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat kehidupan yang bahagia, tenang, dan tentram jiwanya.
🍂Sebaliknya Barangsiapa yang tidak bertaqwa kepada Allah dan tidak melaksanakan perintah-petintah-Nya maka akan mendapati kehidupan yang sempit.
🔴Allah ta'ala berfirman :
من عمل صلحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حيوة طيبة، ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون
"Barangsiapa beramal shalih baik dari laki-laki maupun wanita dan dia orang Mukmin, maka Kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik, dan akan Kami balas mereka dengan pahala karena kebaikan yang mereka kerjakan." Qs. An-Nahl: 97
🔵Dan Allah ta'ala berfirman :
ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشة ضنكا ونحشره يوم القيمة أعمى
"Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku maka sesungguhnya untuknya kehidupan yang sempit, dan akan Kami bangkitkan dia pada hari kiamat dalam keadaan buta." QR. Thaha: 124
⚠Keterangan pen :
🎀anak akan Mendatangkan kebahagian dan ketenangan hidup bagi kedua orang tuanya.
🌺Yakni Apabila kedua orang tuanya adalah orang yang BERTAQWA kepada Allah, menjalankan perintah Allah termasuk mendidik Anak-anaknya sesuai perintah Allah sehingga kelak Anak-anaknya meniru jejak orang tuanya menjadi orang yang BERTAQWA kepada Allah, maka mereka semua, dari orang tua dan Anak-anak yang bertaqwa ini berhak untuk mendapati kehidupan yang tenang, tentram, dan bahagia, seperti firman Allah dalam S. An-Nahl: 97 di atas. (selesai Keterangan pen).
7⃣ Agar kita tidak terjatuh dalam dosa.
Dalam sebuah hadits dari Khaytsamah رضي الله berkata :
كنا جلوسا مع عبد الله بن عمرو إذ جاءه قهرمان له فدخل، فقال :
أعطيت الرفيق قوتهم؟ قال: لا.
قال: فانطلق فأعطيهم ؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
كفى بالمرإ إثما أن يحبس عمن يملك قوته."
"Kami duduk bersama Abdullah bin Amr, tiba-tiba datang 'orang kepercayaannya' (pembantunya) lalu dia masuk, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya:" Apakah engkau telah memberinya makan?"
Maka dia menjawan, 'Tidak', Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata, "Pergilah dan beri makan dia". Dan beliau صلى الله عليه وسلم bersabda :
"Cukuplah seseorang itu berdosa ketika menahan (tidak memberi makan) orang yang dibawah tanggung jaeabnya." HR. Muslim, dalam Kitab Zakat, Bab: Keutamaan nafkah kepada keluarga dan budak atau pembantu, hadits no. 996.
Dan dalam lafadz Abu Dawud dengan sanad 'la ba'sa bihi' :
كفى بالمرإ إثما أن يضيع من يقوت
"Cukuplah bagi seseorang mendapat dosa ketika menyia-nyiakan (tidak memberi makan) orang yang dibawah tanggung jawabnya."
⚠Keterangan pen:
🔰Inilah poin yang terakhir (poin ketujuh) yang menjelaskan Mengapa kita berbicara dan mempelajari tentang FILDZATUL AKBAD KHUQUQUL AULAD.
⛱Pada poin ketujuh dijelaskan bahwa kita mempelajari KHUQUQUL AULAD Yakni HAK-HAK ANAK agar kita memahami hak mereka sehingga kita tidak terjerumus ke dalam DOSA, di antara hak anak adalah seperti yang dijelaskan dalam hadits 'Khaitsamah' di atas, yaitu memberi makan dan tidak menyia-nyiakan anak.
🍴Jika tidak memberi makan kepada anak yang itu merupakan KEBUTUHAN JASMANI anak berakibat DOSA bagi orang tuanya, maka apalagi jika tidak memberi MAKANAN RUHANI kepada anak yang mana ini lebih penting dan lebih UTAMA dari makanan JASMANI yang berasal dari biji-bijian.
🌷Makanan RUHANI untuk anak berupa TARBIYYAH, PEMBERIAN CONTOH YANG BAIK, PERHATIAN yang ini lebih dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya RUHANI dan JIWA anak, bahkan makanan Inilah yang akan menyelamatkan anak dari neraka.
🍁Maka sung
guh lebih besar lagi dosa orang tua yang tidak memberi makanan RUHANI kepada anak berupa Tarbiyyah shalihah, wallahu a'lam.
(selesai Keterangan pen).
●—●—●⚫●—●—●
✍🏻🌷 Diterjemahkan oleh :al-Ustdzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid حفظها الله,pada hari Senin,28 Shafar 1438 H/ 28 November 2016 M.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂
📥Bersambung InsyaAllah ………🚂🚌🚌🚌
📮Channel Telegram :
📡 http://bit.ly/groupBILAAD
🌐 http://tarbiyah-aulad.blogspot.com
🍃🌸BILAAD (Tarbiyatul Aulad )🌸🍃
_______________🚗🚘🚗______________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar